Tuesday, November 1, 2011

Masjid Pintu Seribu

Nama aslinya Masjid Nurul Yakin. Lokasinya di Kampung Bayur, Priuk Jaya, Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, Banten. Cukup mudah dijangkau dengan mobil. Hanya beberapa menit dari pusat Kota Tangerang. Disebut Masjid Pintu Seribu karena memiliki begitu banyak pintu. Bahkan, pengelola masjid pun tidak tahu persis berapa jumlah pintu yang ada. Karena mereka tidak pernah menghitung jumlah pintu yang ada di masjid itu.

Dari segi usia, masjid ini tergolong muda. Didirikan sekitar tahun 1978. Pendirinya seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan Al-Faqir. Semua pembiayaan ia tanggung sendiri. Sebagai penghormatan, warga sekitar memberinya gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al-Muqoddam. Kabarnya, Al-Faqir juga sedang membangun masjid serupa di Karawang, Madiun, dan beberapa kota lain di Indonesia.
 
Pembangunan masjid ini bahkan tidak memakai gambar rancang. Tidak ada disain dasar yang bisa menampilkan corak arsitektur tertentu. Ada pintu-pintu gerbang yang sangat ornamental mengikuti ciri arsitektur zaman Baroque, tetapi ada juga yang bahkan sangat mirip dengan arsitektur Maya dan Aztec.
Sekarang, bangunan mesjid ini sudah mencapai luas sekitar satu hektar. Diharapkan akan semakin banyak warga kampung mewakafkan tanahnya untuk memperluas bangunan mesjid di masa datang. Di beberapa pintu, tampak ornamen dengan angka 999. Menurut Pak Karim, salah seorang pengurus, angka itu merupakan simbolisasi asma Allah.

Di antara pintu-pintu masjid terdapat banyak lorong sempit dan gelap yang menyerupai labirin. Di ujung lorong ada beberapa ruang berukuran sekitar 4 kali 3 meter persegi. Ruang-ruang diberi nama, antara lain, Fathulqorib, Tanbihul-Algofilin, Safinatul-Jannah, Fatimah, dan lain-lain.

Salah satu ruang bawah tanah itu ada yang agak luas. Di sini terdapat sebuah tasbih superbesar dari kayu. Garis tengah masing-masing butir tasbihnya sekitar 10 sentimeter. Atau sekitar kepalan orang dewasa. Ruang ini biasa dipakai Al Faqir untuk berzikir.

Biasanya, pemandu sengaja mematikan lampu di ruangan itu, dan mengajak yang hadir untuk membayangkan saat-saat di alam kubur yang begitu sempit, pengap, dan gelap. Kemudian ia mengajak berdoa bersama dalam keheningan dan kegelapan. Semua lorong-lorong itu akhirnya menuju sebuah ruang terbuka yang mirip stadion sepak bola. Di tempat inilah dilakukan shalat berjamaah.

sumber:  http://www.gallerydunia.com

Masjid An Nurumi

YOGYA (KRjogja.com) - Masjid An Nurumi atau dijuluki Masjid Kremlin merupakan masjid kecil di tepi Jalan Solo Km 15, Candisari Kalasan Yogya dengan arsitektur cukup unik. Kubah atapnya mirip bangunan di Moscow, Russia. Ada juga yang menjuluki Masjid Permen, sebab kubahnya warna-warni mirip permen lolipop.
Menurut Penjaga Masjid Kremlin, Rianto kepada KRjogja.com,Minggu (6/9), tadinya masjid ini sering dikira tempat bermain atau toko oleh-oleh karena atapnya seperti permen lolipop dan beraneka warna sehingga kelihatan semarak untuk ukuran sebuah tempat ibadah.
“Pada mulanya masjid ini didirikan hanya sekedar untuk tempat peribadatan sekaligus tempat persinggahan jika ada anda melintas di jalan ini,”ujar Riyanto.Lebih lanjut Rinyanto mengatakan karena unik, menarik dan warna-warni kubahnya banyak orang yang melintasi singgah dimasjid ini hanya untuk sekedar ingin memenuhi keingintahuan mereka bangunan apakah itu.
 Kalau diamati memang kubah-kubahnya mirip sekali dengan arsitektur gaya istana Saint. Basil cathedral yang di Kremlin, namun hanya kubahnya saja yang mengadapatasi kubah gaya moscow, bangunan di dalamnya seperti masjid pada umummnya yang memiliki mimbar bergaya jawa.Pada bulan ramadhan, masjid ini hanya digunakan untuk kegiatan takjilan karena daya tampungnya yang tidak begitu banyak untuk menyelenggarakan salat tarawih. (Fir)
 
sumber: http://my80vity.blogspot.com
photo: http://blogs.indra-purbo.web.id/?p=888, http://imzers.org

Taman Wisata Tirta Sanita Gunung Kapur, Ciseeng, Bogor


KETIMBANG jauh-jauh ke Puncak Bogor atau harus mengeluarkan banyak uang ke Taman Impian Jaya Ancol, mengisi liburan di Taman Tirta Sanita yang terletak di Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Bogor, agaknya layak dipertimbangkan untuk menjadi target akhir pekan nanti.

Lokasinya nggak jauh kok. Kalau dari Jakarta jaraknya hanya sekitar 30 kilometer jika ditempuh melalui Jalan Raya Ciputat dan sampai Pasar Parung mengambil jalan ke kanan arah ke Bojong Indah. Sedangkan dari Tangerang hanya sekitar 15 km melalui Jalan Raya Serpong. Nah, kalau dari pusat kota Bogor jaraknya hanya sekitar 20 km.


 Apa yang bisa kita nikmati di Tirta Sanita? Sekarang sudah bertambah banyak sarana rekreasi yang bisa dinikmati di sini. Selain yang utama adalah mandi di kolam air panas belerang yang bermanfaat untuk kesehatan, kecantikan dan penyembuhan berbagai jenis penyakit kulit, juga tersedia outbond serta wahana untuk memberikan kegembiraan bagi anak-anak.

Berbagai fasilitas outbond sudah tersedia, antara lain jembatan tali dan flying fox sepanjang kurang lebih 100 meter, yang melintas di atas kolam ikan. Wahana untuk anak-anak juga banyak, di antaranya balon air, kereta mini, mobil senggol, gokart mini, dan sebagainya yang dijamin membuat anak-anak gembira.

Dalam kawasan seluas kurang lebih 8 hektar ini, juga tersedia banyak area lapangan yang dapat digunakan keluarga untuk menggelar acara makan bersama. Nggak usah repot-repot bawa tikar, karena cukup sewa Rp5.000 per tikar, untuk digunakan seharian. Harga tiket masuk kawasan ini juga terjangkau, hanya Rp8.000 (dewasa) dan Rp6.000 (anak-anak).

Jika kita ingin menyaksikan hijaunya alam dan suasana pedesaan yang sedap dipandang mata, bisa menaiki Gunung Kapur Ciseeng yang berada di jantung kawasan ini. Sudah disediakan jalur tangga untuk didaki sampai ke puncak, di mana juga terdapat kolam sumber mata air panas yang mengandung belerang. Dari puncak itulah kita bisa menyaksikan panorama pegunungan, persawahan dan pedesaan.
Pengobatan Penyakit Kulit
Selain untuk berwisata, Taman Tirta Sanita juga layak dikunjungi karena memiliki banyak kolam air panas belerang alami yang mengalir dari Gunung Kapur Ciseeng. Itulah sebabnya dulu orang lebih mengenal lokasi ini dengan nama Air Panas Ciseeng.


Selain menyediakan kolam renang air panas, juga ada kamar mandi air panas bagi yang menginginkan privasi. Ada kamar mandi kecil berukuran 2×2 meter untuk atu orang yang bisa disewa dengan harga Rp7.000 per jam dan kamar mandi VIP berkukuran 4×4 meter dengan harga sewa Rp10.000 per orang untuk satu jam.
Sumber air panas Tirta Sanita ini telah diuji oleh TEMAC Thai Engineering Materials Analysis C. Ltd, yang menyatakan bahwa air panas tersebut bermanfaat untuk kesehatan, terutama untuk pengobatan berbagai macam penyakit kulit, tulang, dan berbagai penyakit lainnya. Uniknya, air panas di sini mengandung tiga unsur sekaligus yakni belerang, kapur dan garam. Selain itu, setelah mandi air panas tidak timbul rasa lengket di kulit. Itu pula sebabnya dianjurkan untuk tidak membilas setelah main air panas di sini, sehingga khasiatnya dapat lebih dirasakan.

“Habis mandi air panas yang mengandung belerang sebaiknya badan tidak usah dibilas. Biarkan airnya mengering sendiri di kepala dan badan. Bagus buat kesehatan dan kecantikan.” Demikian tertulis pada kertas yang ditempel di sebelah kiri tepat di loket pendaftaran masuk ke pemandian.

Tips kesehatan tersebut di tulis oleh seorang Korea yang acapkali datang mandi ke tempat pemandian air panas tersebut. Nah, Taman Tirta Sanita saat ini sudah semakin oke. Selain tempat rekreasi ini menawarkan berbagai fasilitas wisata, juga menjamin adanya manfaat bagi kesehatan dan kecantikan, dan so pasti biayanya terjangkau buat kantong semua lapisan masyarakat.
Akses menuju Tirta Sanita
1. Bogor - Jampang - perempatan Ciseeng lalu ambil jalan lurus ke arah Gunung Kapur.
2. Bogor - Pasar Parung - Bojong Indah, lalu ke ambil jalan kiri ke aras Gunung Kapur.
3. Depok - Sawangan - Pasar Parung - ambil jalan lurus ke arah Gunung Kapur.
4. Jakarta - Tol Serpong - Puspitek - Pasar Prumpung - lurus ke aras Gunung Kapur.
5. Jakarta - Pasar Ciputat - Parung - ambil jalan ke kanan menuju Ciseeng.
6. Jakarta - Pondok Cabe - Parung - ambil jalan ke kanan menuju Ciseeng.
7. Tangerang - Serpong - Puspitek - Pasar Prumpung - lurus ke aras Gunung Kapur.

Untuk informasi terbaru kunjungi websitenya: www.tirtasanitahotspring.com