Tuesday, January 18, 2011

Masjid Mantingan

Gapura masuk kompleks Makan Mantingan (Wisata Jepara)Gapura masuk kompleks Makan Mantingan

GAMBARAN UMUM
Masjid dan Makam Mantingan terletak 5 km arah selatan dari pusat kota Jepara di desa Mantingan kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, sebuah yang menyimpan Peninggalan Kuno Islam dan menjadi salah satu asset wisata sejarah di Jepara, dimana di sana berdiri megah sebuah masjid yang dibangun oleh seorang Islamik yaitu PANGERAN HADIRI suami Ratu Kalinyamat yang dijadikan sebagai pusat aktivitas penyebaran agama islam di pesisir utara pulau Jawa dan merupakan masjid kedua setelah masjid Agung Demak. Gerbang Masuk area Masjid Mantingan (Wisata Jepara)Perlu diketahui juga bahwa di desa Mantingan mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam dengan mata penghasilan dari usaha ukir-ukiran. Disamping itu lokasi Masjid dan Makam Mantingan berdiri dalam satu komplek yang mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat dari berbagai jurusan dengan fasilitas sarana jalan aspal. Hal lain yang tidak kalah penting usaha Pemda Kabupaten Jepara dengan instansi terkait bekerja sama dengan pengusaha angkutan sudah berupaya memberikan kemudahan transportasi menuju lokasi Obyek Wisata Sejarah ini dengan sarana angkutan jurusan Terminal Jepara – Mantingan yang hanya ditempuh beberapa menit saja.

SEJARAH DAN LEGENDA
Masjid Mantingan (Wisata Jepara)Diatas telah disebutkan bahwa Masjid Mantingan merupakan masjid kedua setelah masjid agung Demak, yang dibangun pada tahun 1481 Saka atau tahun 1559 Masehi berdasarkan petunjuk dari condo sengkolo yang terukir pada sebuah mihrab Masjid Mantingan berbunyi “RUPO BRAHMANA WANASARI” oleh R. Muhayat Syeh Sultan Aceh yang bernama R. Toyib. Pada awalnya R. Toyib yang dilahirkan di Aceh ini menimba ilmu ketanah suci dan negeri Cina (Campa) untuk dakwah Islamiyah, dan karena kemampuan dan kepandaiannya pindah ke tanah Jawa (Jepara) R. Toyib kawin dengan Ratu Kalinyamat (Retno Kencono) putri Sultan Trenggono Sultan kerajaan Demak, yang akhirnya beliau mendapak gelar “SULTAN HADIRI” dan sekaligus dinobatkan sebagai Adipati Jepara (Penguasa Jepara) sampai wafat dan dimakamkan di Mantingan Jepara.
Gerbang masuk Makam Mantingan (Wisata Jepara)Dimakam inilah Pangeran Hadiri (Sunan Mantingan), Ratu Kalinyamat, Patih Sungging Badarduwung seorang patih keturunan cina yang menjadi kerabat beliau Sultan Hadiri bernama CIE GWI GWAN dan sahabat lainnya disemayankan.
Makam yang selalu ramai dikunjungi pada saat “KHOOL” untuk memperingati wafatnya Sunan Mantingan berikut upacara “ GANTI LUWUR “ (Ganti Kelambu) ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 17 Robiul Awal sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara. Makam Mantingan sampai sekarang masih dianggap sakral dan mempunyai tuah bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya. Pohon pace yang tumbuh disekitar makam, konon bagi Ibu-ibu yang sudah sekian tahun menikah belum di karunia putra diharapkan sering berziarah ke Makam Mantingan dan mengambil buah pace yang jatuh untuk dibuat rujak kemudian dimakan bersama suami istri, maka permohonannya insyaAllah akan terkabulkan.
Makam Sunan Mantingan (Wisata Jepara)Tuah lain yang ada dalam cungkup makam mantingan adalah “AIR MANTINGAN atau AIR KERAMAT” yang menurut kisahnya ampuh untuk menguji kejujuran seseorang dan membuktikan hal mana yang benar dan yang salah, biasanya bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya air keramat ini digunakan bila sedang menghadapi suatu sengketa, dengan cara air keramat ini diberi mantra dan doa lalu di minum. Namun karena beragamnya kepercayaan masyarakat, maka silahkan bagi yang percaya dan tidak memaksa untuk yang lain.



sumber: http://wisatajepara.blogspot.com/2008/05/sejarah-dan-legenda-masjid-mantingan.html

KAWAH KAMOJANG

PLTU Kamojang
Kawasan Kawah Kamojang adalah kawasan wisata pegunungan yang alami, terletak di perbatasan Bandung - Garut, tepat nya di Kec. Ibun. Pegunungan Kamojang adalah pegunungan yang memiliki gas panas bumi yang aktiv dan merupakan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama Di Indonesia.

Perjalanan ke Kawah Kamojang bisa lewat Garut (Tol Cileunyi, Cicalengka, Garut - Samarang) atau (Tol. Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Paseh - Kamojang) or lewat (Tol Moh. Toha,/ Tol. Buah Batu, Baleendah, Ciparay, Majalaya, Paseh-Kamojang), dalam perjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan yang sejuk serta pesawahan2 yang elok. Selain itu kita juga akan di hadapkan dengan Track2 yang cukup menantang karena jalur menuju Kamojang banyak sekali tanjakan yg cukup "killer" Tanjakan yg paling killer namanya tanjakan "Monteng".
Tanjakan Monteng
Kawasan tanjakan monteng ternyata memiliki objek wisata yang cukup menarik nama nya "Curug Madi", Curug ini ga terlalu tinggi tapi sangat indah banget sekali pisan lagh...lokasi nya terletak di bawah tanjakan monteng dan hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan motocross Jarak nya kurang lebih 5 km dari tanjakan monteng.
Curug Madi
Selain curug dan kawah ternyata kamojang juga memiliki danau yang indah & natural nama nya "Danau Ciharus" Kawasan Danau Ciharus terletak di sebelah Kulon kawah kamojang kawasan danau ciharus terlatak ditengah hutan yang lebat & diapit oleh gunung yg cukup lebat . Perjalanan ke danau ciharus bisa ditempuh dengan mengunakan motocross bagi yang punya yang ga punya motocross ya olahraga kaki saja lah alias Cokorcross He..he...
Sasak Gombreng " Sasak di belakang PLTU dan merupakan jalur menuju Danau Ciharus"

Danau Ciharus


Kawah-kawah yang terdapat di Kamojang.
  • Kawah Manuk, adalah kawah pertama yang akan kita lihat jika memasuki kawasan wisata kamojang.

  • Kawah Kereta Api, adalah kawah yg unik karena hanya terlihat semburan uap berwarna putih saja dan bunyi nya buzzz...kenceng.

  • Kawah Hujan, adalah kawah yg paling unik karena kalo kita berada di kawah tersebut otomatis baju kita akan sedikit basah terkena semburan uap yg lembut seperti hujan gerimis.

  • Kawah Beureum, adalah kawah terakhir yg berada di kawasan wisata kamojang.

  • Pemandian Air Panas Terbuka (open sauna) letak nya di sekitar bumi perkemahan kamojang.





Selain kawah, air terjun & danau kamojang juga memiliki hutan pinus yang lebat, cantik serta indah di pandang mata.


Hutan pinus kamojang.


Satu lagi bahasan yang hampir saja saya lupakan yaitu "Bumi Perkemahan Kamojang" Bagi anda2 yang suka Camping, Kawasan ini dijamin bisa memuaskan anda, karena fasilitas nya komplit banget diantaranya : Kawasan rumput hijau di kelilingi pepohonan yang rimbun asyik banget untuk pasang tenda disana, kamar mandi & toilet pria & wanita yg terpisah, Mushola lengkap dengan pancuran untuk wudhu, rumah pohon, gazebo (saung), bagi anda penggemar olahraga outbound di sana juga tersedia flying fox, & terkahir yang paling special adalah tempat pemandian air panas gratis...apalagi kalo turun hujan... uenak tenan...




Taman Kamojang


sumber: http://fiscal-agusti.blogspot.com/2009/07/kawah-kamojang.html

Tuesday, January 11, 2011

Masjid Muhammad Cheng Ho, Surabaya


Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan masjid yang memiliki sejarah yang sangat menarik ( selain Masjid Agung Sunan Ampel ) hal ini tampak dari arsitektur bangunannya yang dibuat dengan gaya khas Tiongkok.

Arsitekturnya yang menyerupai bangunan kelenteng adalah gagasan untuk menunjukkan identitas sebagai muslim Tionghoa di Indonesia dan untuk mengenang leluhur warga Tionghoa yang mayoritas beragama Buddha.

Warna dominan pada bangunan masjid: merah, kuning, biru dan hijau. Dalam kepercayaan Tionghoa, warna merah adalah simbol kebahagiaan, warna kuning adalah simbol kemashyuran, warna biru adalah simbol harapan, dan warna hijau adalah simbol kemakmuran.

Bagian atas dari bangunan utama bertingkat 3 dari pengaruh Hindu Jawa. Bentuknya menyerupai pagoda, berbentuk segi 8. Angka 8 dalam bahasa Tionghoa disebut Fat yang berarti jaya dan keberuntungan.

Anak tangga di bagian serambi masjid berjumlah 5, yang menggambarkan rukun Islam. Sedangkan anak tangga di bagian dalam masjid berjumlah 6, menandakan rukun iman dalam Islam.
 

Pada bagian depan bangunan utama terdapat ruangan yang dipergunakan oleh imam untuk memimpin sholat dan khotbah yang sengaja dibentuk seperti pintu gereja, ini menunjukkan bahwa Islam mengakui dan menghormati keberadaan Nabi Isa AS sebagai utusan Allah SWT yang menerima Kitab Injil bagi umat Nasrani.

Itu juga menunjukkan bahwa Islam mencintai hidup damai, saling menghormati dan tidak mencampuri agama dan kepercayaan orang lain.

Utara masjid terdapat relief Muhammad Cheng Hoo bersama armada kapal yang digunakannya dalam mengarungi Samudera Hindia. Relief ini memiliki pesan kepada muslim Tionghoa di Indonesia ( khususnya ) agar tidak risih dan sombong sebagai orang Islam. Orang Tionghoa memeluk Islam bukanlah merupakan hal yang aneh tetapi sangatlah wajar, karena 600 tahun yang lalu sudah ada laksamana Tionghoa yang taat menjalankan ajaran Islam bernama Muhammad Cheng Hoo atau yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang. Beliau juga turut mensyi'arkan agama Islam di tanah Indonesia terutama di pulau Jawa.

Laksamana Cheng Hoo pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di pantai Simongan, Semarang. Sebagai utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit yang juga bertujuan untuk menyebarkan agama Islam.

Oleh karena itu untuk mengenang perjuangan Cheng Hoo dan warga Tionghoa muslim yang juga ingin memiliki sebuah masjid dengan gaya Tionghoa maka pada tanggal 10 Maret 2002 didirikanlah Masjid Muhammad Cheng Hoo, pada tanggal 13 Oktober 2002 Masjid Cheng Hoo diresmikan oleh Pemkot Surabaya. Peletakan batu pertama pembangunan masjid sendiri dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2001 bertepatan dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Masjid Muhammad Cheng Hoo beralamat di Jalan Gading No. 2, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya ( Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa ). Tertarik untuk berkunjung ?

Monday, January 10, 2011

Tanjung Benoa

Wisata pulau Bali sudah identik dengan keindahan dan deburan ombak pantai-pantainya . Ombak di pantai Bali cukup membuat adrenalin para surfer dan pengunjungnya naik untuk beberapa saat. Namun tahukah anda bahwa di Bali juga terdapat pusat olahraga air atau water sport yang dapat memacu adrenalin anda hingga titik yang anda inginkan?




Pantai Tanjung Benoa atau cukup dikenal dengan Tanjung Benoa saja adalah lokasi wisata yang terletak di ujung timur pulau Bali yang  termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Pantai ini merupakan tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti Banana Boat, Flying Fish, Parasailing, Jetski, Snorkeling dan Scuba diving yang dapat anda nikmati dengan harga yang relative terjangkau.
Banana Boat
Merupakan olahraga air yang menggunakan perahu karet tunggal dimana anda akan ditarik oleh speed boat berkeliling pantai dalam waktu 15 menit. Kapasitas muatan banana boat ini kurang lebih 4 orang plus 1 orang instruktur sebagai pendamping. Bagian paling seru dan mendebarkan pada Banana Boat adalah saat perahu karet yang anda tumpangi dibalikkan di tengah laut saat perahu karet berada pada kecepatan yang cukup tinggi. Saat itulah anda dan para penumpang lain akan terlempar ke laut dan tenggelam beberapa saat. Namun jangan kawatir, keselamatan anda akan terjaga dengan adanya jaket pelampung dan para instruktur yang siap menolong saat diperlukan. Anda dan para penumbang lain yang terlempar ke laut harus berusaha untuk berenang kembali ke perahu karet Banana Boat.

Flaying Fish
Ini adalah permainan dimana 3 buah banana boat dijadikan satu dengan tambahan rubber boat melintang di depannya dan ada semacam sayap disamping kanan kiri. Flying Fish dimainkan max oleh 3 orang, yaitu 2 orang penumpang disisi kanan kiri dan 1 orang instruktur di tengah. Posisi anda bisa beridir seperti mengendarai sepeda motor atau tidur terlentang. Flying Fish ini akan ditarik oleh speed boat berkecapatan tinggi dgn jalur melawan arah angin. Dengan demikian, flying fish akan terbang diatas air kira-kira 5 meter atau lebih bergantung pada kecepatan angin seperti layangan. Bagi anda yang suka tantangan, jangan melewatkan utk mencoba permainan ini.


Parasailing
Parasailing adalah permainan yang memakai payung parasut  dan ditarik oleh speed boat mengeliling pantai Tanjung Benoa. Permainan ini seperti terjun payung. Waktu permainan ini satu putaran kira-kira 4 menit di udara. Ketinggian tali yg menghubungkan antara parasut dengan speed boat kurang lebih 80 meter
Jetski
Permainan menggunakan kendaraan di pantai seperti sepeda motor. Jetski disini tidak bisa anda kendarai sendiri, harus didampingi oleh instruktur mengingat di pantai Tanjung Benoa banyak terdapat perahu dan aktivitas watersport lainnya sehingga tabrakan bisa dihindari. Namun jangan khawatir,  instruktur ini hanya akan mengendarai dari pinggir pantai menuju ke tengah laut dan setelah itu anda dapat mengendarainya dengan bebas. Waktu permainan ini adalah 15 menit. Untuk menikmati sensasinya cobalah untuk menghantam ombak yang datang.

Snorkeling
Snorkeling yaitu berenang sambil melihat pemandangan bawah laut. Syarat utamanya anda harus bisa berenang. Dengan menggunakan masker dan fin, anda akan melihat ikan-ikan hias serta terumbu karang yang ada sambil berenang.

Scuba Diving
Scuba Diving yaitu kegiatan menyelam. Anda akan diberikan perlengkapan diving komplit, mulai dari pakaian, tangki oksigen dll. Diving tidak harus bisa berenang, lebih baik jika anda tidak bisa renang. Satu wisatawan akan ditemani oleh satu instruktur di bawah air sehingga tidak perlu khawatir akan keamanannya. Sebelumnya, anda akan di-brief dulu tentang cara-cara menyelam yg benar. Kedalaman bagi pemula berkisar antar 3 meter - 7 meter didalam air selama 40 menit. Sambil membawa roti utk makanan ikan, anda akan melihat indahnya pemandangan bawah laut yang dipenuhi oleh terumbu karang yang cantik dan ikan hias berwarna warni.

Di Tanjung Benoa, selain paket wisata water sport anda juga dapat melakukan kunjungan wisata ke Pulau Penyu.
 sumber: http://apentour.blogspot.com
photo: http://kusprayitna.staff.uii.ac.id, http://konkows.blogspot.com

Danau Kerinci

DANAU Kerinci memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 m dan terletak pada ketinggian 783 meter dpl. Danau ini menyimpan banyak jenis ikan. Ikan Semah merupakan jenis yang paling digemari dan merupakan ikan endemik. Danau Kerinci terletak pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau.
Terdapat beberapa lokasi yang menarik pada beberapa desa disekitar Danau Kerinci, yaitu Daerah Pesanggarahan dimana kita bisa melihat pemandangan Danau Kerinci dari atas, Tanjung Hatta adalah tempat Bung Hatta menikmati panorama Danau Kerinci dan menanam pohon disana, Desa Seleman terdapat Rumah Laheik yang merupakan rumah khas kerinci, dan di Desa Pulau Tengah terdapat Dolmen Batu Raja dan Masjid Keramat Pulau Tengah dan di sekitar danau Kerinci terdapat sejumlah batu berukir yang diduga peninggalan manusia megalit.
Pada tiap tahunnya, di Danau Kerinci diadakan Festval Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi seni masyarakat lokal. Festival Danau Kerinci adalah salah satu usaha pemerintah daerah untuk mempromosikan wisata Danau Kerinci, namun usaha tersebut tidak begitu efektif walau sudah menelan dana yang tidak sedikit.
 Danau Kerinci adalah salah satu tempat wisata yang ada di Kab. Kerinci dari sekian banyak lokasi tempat wisata yang sangat indah yang membutuhkan perhatian besar kita semua untuk dapat berkembang sehingga menarik minat para wisatawan domestic maupun internasional untuk datang, sehingga dapat menjadi salah satu tempat tujuan wisata kebanggan Indonesia pada umumnya.

Curug Gendang (Pandeglang, Banten)

Curug Gendang merupakan tempat yang cukup bersejarah bagi perjuangan bangsa pada masa penjajahan Belanda dahulu. Menurut cerita orang-orang sekitar, Tempat Wisata Alam (TWA) yang saat ini banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara ini sempat dipakai sebagai wilayah persembunyian para pahlawan saat peperangan.

Berada di ketingian 170 meter dari permukaan laut dan jauh dari keramaian kota, suara gemuruh air terjun yang mata airnya berasal dari hulu Gunung Pangajaran terasa sangat mempesona. Air terjun setinggi 7 meter dengan kedalaman 13 meter dan luas 10 meter yang berada di daerah Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang itu bernama Curug Gendang.

Curug berarti air terjun dan menurut kepercayaan penduduk setempat, suara jatuhnya air terjun itu mirip sekali dengan suara tambur atau gendang. Maka air terjun yang semula bernama Curug Citajur itu lebih dikenal dengan sebutan Curug Gendang.

Dari jalan raya Carita, dengan jarak 2 kilometer untuk menuju Curug Gendang, diperlukan waktu sekitar 30 menit berkendaraan. Tapi kemudian kendaraan harus ditinggalkan di area parkir dan pengunjung yang ingin menikmati jernihnya air Curug Gendang mesti rela ber-off-road ria alias berjalan kaki. Hati-hati, jalan setapak yang ditempuh berbatu juga licin, karena kelembaban hutan dataran rendah yang selalu membasahi jalan.Sekitar satu kilometer perjalanan berliku, menanjak dan menurun menuju lokasi akan menjadi pengalaman penjelajahan tersendiri karena sepanjang perjalanan pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan yang terhampar. Berbagai macam tanaman yang tumbuh liar, seperti pohon durian dan sebagainya membawa suasan sejuk yang alami. Kicauan suara burung juga aneka satwa seperti monyet yang berkeliaran juga memberi kesan keasrian lokasi Curug Gendang.

Tidak hanya itu, jalan setapak di antara punggung-punggung gunung di pinggir jurang menuju curug juga memberikan pemandangan lautan yang terbentang luas, hijaunya pepohonan di kaki bukit bahkan Gunung Krakatau yang tampak dikejauhan. Panorama alam yang patut diabadikan.

GendangBeratraksi atau Berkemah

Tiba di lokasi, gemuruh dan percikan air terjun Curug Gendang mulai menyapa. Jernihnya air membuat siapapun pengunjung ingin segera menikmatinya dengan merendamkan kedua kaki setelah penat berjalan. Airnya terasa dingin dan menyejukkan. Ingin dilanjutkan dengan merendam seluruh tubuh atau mandi?

ada anak-anak kampung yang juga berkunjung ke Curug Gendang, kita akan menyaksikan atraksi gratis dari mereka yakni terjun bebas dan berenang di bawah air terjun. Mereka sangat pandai melakukan itu.

Di sekitar lokasi air terjun juga tersedia areal yang kerap kali digunakan pengunjung untuk berkemah dengan hanya membayar Rp.10.000 per orang untuk satu malam. Bagi mereka yang ingin merasakan petualangan di alam luar, menginap di lokasi Curug Gendang patut dicoba.

Kawah Ijen


Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen, Jawa Timur, memiliki tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.


Pesona Keindahan Kawah Ijen
Kawah Ijen dilihat dari puncak gunung Ijen sangat mengagumkan. Suasananya menyenangkan untuk di rasakan baik pemandangan alamnya maupun suasana alam membuat para pencinta alam menjadi tertarik untuk menjelajahi gunung Ijen ini. Di samping sebagai tempat rekreasi yang terindah di kawasan Bondowoso, kawasan gunung Ijen sering dijadikan anak-anak muda sebagai tempat berkemah yang cocok. Kawah Ijen merupakan danau yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat memesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, akan menambah sensasi yang dingin sekali bagi yang tidak terbiasa merasakan udara di kawah Ijen. Berbagai tanaman yang hanya ada di dataran tinggi juga dapat Anda temukan, seperti Bunga Edelweis dan Cemara Gunung.


Saat pagi hari, ketika matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen, pemandangan yang indah dapat Anda nikmati rasakan sinar yang muncul dari balik pepohonan dan bersembunyi ketika sunset. Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan akan ditambah cahaya matahari yang berwarna keemasan memantul di kawah tersebut. Pemandangan menakjubkan juga dapat Anda peroleh dengan menyaksikan pesona keindahan Gunung Merapi yang berdekatan. Gunung Merapi memiliki kemiripan bentuk dengan Gunung Ijen. Saat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan Ijen adalah pada pagi hari.


Untuk menuju Kawah Ijen, Anda harus menyusuri jalan setapak menyusuri tebing kaldera. Jangan lupa membawa penutup hidup karena kadang asap belerang tertiup angin melewati jalur tersebut. Anda juga dapat mengelilingi kaldera di kawasan ini yang memakan waktu mencapai 8 hingga 10 jam berjalan kaki.