Friday, November 26, 2010

Monumen Perjuangan Rakyat Bali


Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Monumen Bajra Sandhi)
Monumen Perjuangan Rakyat Bali merupakan simbol rakyat Bali untuk menghormati para pahlawan dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi, dari zaman ke zaman. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan bangunan utama monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Monumen yang sangat megah dan indah ini terletak di pusat Kota Denpasar, tepatnya di tengah Lapangan Puputan Renon, di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali.

Monumen Bajra Sandhi yang megah dan indah

Monumen Perjuangan Rakyat Bali juga dikenal dengan nama “Monumen Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal untuk melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.


Arsitektur Monumen Perjuangan Rakyat Bali sangat kental dengan budaya Bali dan falsafah Agama Hindu, yakni lingga dan yoni. Bangunan utama monumen melambangkan lingga, sedangkan dasar bangunan monumen melambangkan yoni. Pada bangunan utama monumen, dapat kita lihat :
  • Guci Amertha, disimbolkan dengan kumba (semacam periuk) yang terlihat di bagian atas monumen. 
  • Ekor Naga Basuki, diwujudkan di dekat Swamba, dan kepalanya pada Kori Agung. 
  • Badan Bedawang Akupa, diwujudkan pada landasan monumen. 
  • Gunung Mendara Giri, diwujudkan dengan monumen yang menjulang tinggi. 
  • Kolam yang mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan susu).
    Keseluruhan area monumen berbentuk bujur sangkar, dengan menerapkan konsepsi Tri Mandala, yaitu :
    1. Utama Mandala adalah bangunan utama yang terletak paling tengah.
    2. Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala.
    3. Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar, yang mengitari Madya Mandala.


    Diorama di dalam Monumen Perjuangan Rakyat Bali

    Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala terdiri dari tiga lantai, yaitu :
    • Utamaning Utama Mandala adalah lantai tiga yang letaknya paling atas, berfungsi sebagai ruang peninjauan, tempat untuk menikmati keindahan suasana di sekeliling monumen. Pada saat cuaca cerah, para pengunjung bisa menikmati panorama Kota Denpasar dari tempat ini. Untuk mencapai tempat ini, para pengunjung harus mendaki anak tangga melingkar yang lumayan tinggi. 
    • Madyaning Utama Mandala adalah lantai dua yang berfungsi sebagai ruang diorama, tempat dipajangnya diorama perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa yang berjumlah 33 unit. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta tetapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali sejak zaman kerajaan, masuknya Agama Hindu, zaman penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini. Di bagian luar, di sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekitar.
    • Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar monumen, di mana terdapat ruang informasi, ruang administrasi, ruang pameran, ruang perpustakaan, ruang penjualan souvenir, ruang rapat, dan toilet. Di tengah-tengah ruangan terdapat kolam ikan dengan air mancur, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.

      Pemandangan Kota Denpasar dlihat dari lantai tiga Monumen Perjuangan Rakyat Bali

      Monumen Perjuangan Rakyat Bali dibuka untuk umum setiap hari kecuali hari libur nasional (tanggal merah), dengan jam buka : Senin - Jumat (08.30 - 17.00 WITA), Sabtu - Minggu (09.30 - 17.00 WITA). Untuk masuk ke monumen ini, setiap pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,00 untuk dewasa (lokal) dan Rp 2.000,00 untuk anak-anak (lokal). Untuk turis asing, tiket masuknya Rp 10.000,00 untuk dewasa dan Rp 5.000,00 untuk anak-anak.

      Saat ini, monumen kebanggaan Rakyat Bali ini selain berfungsi sebagai monumen perjuangan juga berfungsi sebagai tempat berkumpul Warga Denpasar dan sekitarnya untuk sekedar rekreasi maupun berolahraga. Setiap pagi dan sore, monumen ini selalu dipadati Warga Denpasar untuk berolahraga, baik jalan santai, jogging, yoga, basket, maupun sepak bola. Pedagang makanan dan minuman ringan juga banyak di sekitar monumen ini. Anda tidak usah khawatir bakal kelaparan atau kehausan bila sedang berkunjung ke monumen ini. Jadi, luangkan waktu untuk berkunjung ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali bila sedang berlibur di Bali!


      Pantai secret Ketewel


      Dikalangan peselancar, nama pantai Secret tentu bukanlah nama yang asing lagi apalagi rahasia seperti namanya. Pantai yang terletak di pinggir jalan by pass Tohpati - Kusamba, Desa Ketewel, Kabupaten Gianyar ini banyak diburu para peselancar baik dalam ataupun mancanegara. "Pantai ini dinamakan Pantai Secret mengingat dulunya tidak ada seorangpun yang mengetahui potensi ombak pantai ini, yang baik dipergunakan sebagai tempat surfing. Serang peselancar asal Sanur menemukan pantai Secret. Di tahun 1988, bersama dua orang peselancar dari Kuta rekannya, Mereka memberanikan diri untuk menjajal ombak di pantai tersebut.



      "Pantai Secret pada waktu itu masih sangat alami. Sebelum by pass Tohpati-Kusamba ada, untuk mencapai pantai tersebut, terlebih dahulu kita harus melalui terminal Batubulan. Dari Batubulan, perjalanan kemudian diteruskan dengan melalui persawahan sampai tiba di komplek perumahan tak jauh dari pantai. Kendaraan kemudian diparkir di perumahan tersebut dan perjalanan kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki melewati sawah. Oleh peselancar Sanur, pantai ini kemudian diberi nama Sanur Secret Point. Pada perkembangan selanjutnya, pantai ini makin ramai dikunjungi para wisatawan seiring dengan pesatnya jumlah kunjungan wisatawan terutama wisatawan asal Jepang yang berkunjung ke Bali. "Tahun 1994-1995 pantai ini sudah ramai oleh para peselancar terutama peselancar dari Jepang yang dibawa oleh peselancar dari Sanur. Tahun 1996, jalan menuju pantai ini sudah dibuka."Pembangunan jalan ke tempat itu ditambah dengan promosi dari majalah-majalah surfing dunia, membuat Pantai Secret menjadi ramai dan tidak secret lagi.

      Waktu yang paling bagus untuk berselancar di pantai yang berpasir hitam ini, antara bulan Desember sampai April dan bertepatan dengan musim hujan. "Pada saat itu, angin berhembus berlawanan dengan deburan ombak,"jelasnya. Di sepanjang Pantai Secret, paling tidak terdapat 10 point (tempat untuk berselancar). Namanya pun bermacam-macam seperti Coconut Beach, Pica Point , Little Nias, Biaung (secret point), Temple Point, Second Secret, Secret Tewel dan sebagainya.Meskipun kondisi Pantai Secret seperti itu, lanjutnya, tempat tersebut masih tetap diburu para peselancar. Hal ini bisa dimaklumi mengingat Pantai Secret memiliki karakter ombak yang sangat bagus, baik untuk peselancar pemula ataupun peselancar pro.

      sumber: http://www.gianyartourism.com

      Gua Sunyaragi, Cirebon





      Tamansari Gua Sunyaragi terdapat sekitar 3.000 peninggalan arkeologi di Indonesia, berupa bangunan, situs dan permukiman. Peninggalan ini termasuk benda tak bergerak. Dengan jumlah sebanyak itu kebudayaan, Indonesia boleh dibilang sejajar dengan dengan kebudayaan Mesir, Cina dan India.

      Peninggalan arkeologi yang terawat dan tergarap sebagai objek wisata budaya dengan baik jumlahnya masih sedikit, selebihnya megap-megap untuk bisa bertahan tak lapuk dimakan waktu. Salah satunya adalah Tamansari Gua Sunyaragi. Objek budaya ini berada di sisi jalan by pass Brigjen Dharsono, Cirebon.


      Konstruksi dan komposisi bangunan situs ini merupakan sebuah taman air. Dari sisa peninggalan yang ada, terlihat kecanggihan dan keunikan hasil budaya manusia pada zamannya. Dan seharusnya, itu masih bisa terlihat sampai sekarang bila tak ada gangguan dan perawatan secara berkala. 

      Situs yang luasnya sekitar 1,5 hektare begitu memiriskan dada. Saat ini, objek wisata budaya ini tak lagi bergigi. Berantakan dan rasanya tak pantas untuk ditawarkan kepada wisatawan. keluarga.  Taman Sunyaragi berasal dari kata ”sunya” yang berarti sepi dan ”ragi” yang berarti raga atau jasad. Taman ini berada di dalam kekuasaan Keraton Kasepuhan. Walaupun berubah -ubah fungsinya menurut kehendak penguasa pada zamannya, secara garis besar Taman Sunyaragi adalah taman tempat para pembesar keraton dan prajurit keraton bertapa untuk meningkatkan ilmu kanuragan.

      Taman Sunyaragi terdiri dari 12 bagian : 
      (1)     bangsal jinem, tempat sultan memberi wejangan sekaligus melihat prajurit berlatih; 
      (2)     goa pengawal, tempat berkumpul para pengawal sultan; 
      (3)     kompleks Mande Kemasan (sebagain hancur); 
      (4)     gua Pandekemasang, tempat membuat senjata tajam; 
      (5)     gua Simanyang, tempat pos penjagaan; 
      (6)     gua Langse, tempat bersantai; 
      (7)     gua peteng, tempat nyepi untuk kekebalan tubuh; 
      (8)     gua Arga Jumud, tempat orang penting keraton;
      (9)     gua Padang Ati, tempat bersemedi; 
      (10)   gua Kelanggengan, tempat bersemedi agar langgeng jabatan; 
      (11)   gua Lawa, tempat khusus kelelawar; 
      (12)   gua pawon, dapur penyimpanan makanan.

      Mengamati Sunyaragi kita dapat melihat rangkaian sejarah sesuai dengan masanya.  Dari data penelitian, konstruksinya menunjukkan keunikan, setiap kurun waktu selalu ada perubahan bentuk menurut selera serta kebutuhan sultan yang memerintah. Ini juga menyangkut dengan fungsi dari tempat ini. Lama-kelamaan, Tamansari Gua Sunyaragi berfungsi ganda. Bukan hanya digunakan sebagai pesangrahan saja, tapi juga untuk kegiatan politik perlawanan. 


      Simbol perlawanan itu dapat terlihat pada masa pemerintahan Sultan Matangaji Tajul Arifin, tempat ini dijadikan sebagai tempat pembuatan senjata dan pusat latihan olah keprajuritan kerajaan. Itu sebabnya, pada masa pemerintahan Sultan Adiwijaya pada tahun 1852, Tamansari Gua Sunyaragi mengalami renovasi, setelah sebelumnya dihancurkan oleh Belanda. 

      Untuk perbaikan itu, Sultan menugaskan arsitek Cina. Konon, arsitek itu disekap dan dibunuh agar rahasia Gua Sunyaragi tak bocor ke tangan Belanda. Chay Khong dan Sam Pho Tia Jin juga sering dihubung-hubungkan dengan legenda Sunyaragi. Apalagi, kompleks ini juga menyimpan bukti ada situs yang diberi patok “Kuburan Cina”. Di dekatnya terdapat pohon beringin yang umurnya sudah ratusan tahun. Saking tuanya, beberapa batangnya perlu disangga dengan tiang beton dan besi. 

      Upaya Pemugaran Pemugaran Tamansari Gua Sunyaragi pernah dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1937-1938. Pelaksanaannya diserahkan kepada seorang petugas Dinas Kebudayaan Semarang. Namanya, Krisjman. Ia hanya memperkuat konstruksi aslinya dengan menambah tiang-tiang atau pilar bata penguat, terutama pada bagian atap lengkung.  Namun terkadang ia juga menghilangkan bentuk aslinya, apabila dianggap membahayakan bangunan keseluruhan. Seperti terlihat di Gua Pengawal dan sayap kanan-kiri antara gedung Jinem dan Mande Beling.  

      Pemugaran terakhir dilakukan Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala, Direktorat Jenderal Kebudayaan, yang memugar Tamansari secara keseluruhan dari tahun 1976 hingga 1984. Sejak itu tak ada lagi aktivitas pemeliharan yang serius pada kompleks ini.  Bila ditilik, kompleks taman air dilahirkan lewat proses yang teramat panjang. Tempat ini beberapa kali mengalami perombakan dan perbaikan. Menurut buku Purwaka Carabuna Nagari karya Pangeran Arya Carbon, Tamansari Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen. Pangeran Kararangen adalah nama lain dari Pangeran Arya Carbon. 

      Namun menurut Caruban Kandha dan beberapa catatan dari Keraton Kasepuhan, Tamansari dibangun karena Pesanggrahan ”Giri Nur Sapta Rengga” berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja-raja Cirebon, yang sekarang dikenal sebagai Astana Gunung Jati. Terutama dihubungkan dengan perluasan Keraton Pakungwati (Cirebon) yang terjadi pada tahun 1529 M, dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil dan lain-lain. Sebagai data perbandingan, Siti Inggil dibangun dengan ditandai candra sengkala ”Benteng Tinataan Bata” yang menunjuk angka tahun 1529 M. 

      Di Tamansari Gua Sunyaragi ada sebuah taman Candrasengkala yang disebut ”Taman Bujengin Obahing Bumi” yang menunjuk angka tahun 1529. Di kedua tempat itu juga terdapat persamaan, yakni terdapat gapura ”Candi Bentar” yang sama besar bentuk dan penggarapannya.  Dijelaskan, Pangeran Kararangen hanya membangun kompleks Gua Arga Jumut dan Mande Kemasan saja. 

      Fasilitas yang ada : 
      Tempat Parkir

      Aksesibilitas : 
      Terletak di Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, 500m dari Keraton Kasepuhan.


      sumber: http://www.disparbud.jabarprov.go.id

      Sungai Citumang, Pangandaran



      Obyek wisata alam Citumang merupakan obyek wisata yang memiliki daya tarik khusus, yaitu sungai Citumang yang mengalir membelah hutan jati dengan airnya yang bening kebiruan. Tepian sungai yang terdiri dari ornamen batu-batu padas dengan relung dalam dihiasi relief alam dan aliran sungai yang menembus ke dalam goa. Keheningan alam akan Anda jumpai disini. Musik alami berupa gemercik air sungai, bisikan angin sepoi yang menyelinap di antara pepohonan dan suara satwahutan yang tak pernah sepi. Obyek wisata ini terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi Ciamis, berjarang lebihJalan menuju lokasi kurang 15 km dari Pangandaran ke arah barat. Atau sekitar 4 km dari jalan raya Pangandaran - Cijulang. Jarak seluruhnya dari kota Ciamis sekitar 95 km.


      Dapat dicapai dengan kendaraan umum jurusan Cijulang, dilanjutkan dengan kendaraan ojeg, disambung dengan jalan kaki menelusuri tepi sungai dan kebun pendudukan sepanjang 500 meter.

      Sisi lain CitumangSetelah melewati pintu masuk, kurang lebih 300 meter perjalanan yang harus Anda tempuh menuju titik tujuan. Sambil berjalan menuruh lokasi, perlu Anda ketahui bahwa nama Citumang berasal dari legenda tentang seekor buaya buntung, Si Tumang. Begitu kuatnya kepercayaan penduduk akan kehadirna buaya buntung tersebut sehingga sampai sekarang meninggalkan nama yang melekat kuat menjadi nama sungai. Versi lain kisah Citumang, berasal dari Cai (Bhs. Sunda = air) yang numpang (cai numpang) yang berkaitan dengan adalah air sungai yang mengalir di bawah tanah. Kata cai numpang ini seiringAir yang bening menanti Andaperjalanan waktu lama-lama berubah menjadi Citumang.


      Ketika Anda jumpai sungai yang rimbun dengan pohon di tiap sisinya, lanjutkan perjalanan Anda agak ke hulu, karena di sanalah bening dan sejuknya air dapat segera Anda nikmati.Tibalah kita di tempat tujuan. Aliran air yang mengalir menanti Anda untuk segera turun menikmati bening dan sejuknya air.

      Pada kedalaman tertentu Anda dapat menikmatinya dengan mandi dan berenang. Lima ratus meter dari lokasi pamandian ke arah hulu, dijumpai pesona alam berupa aliran sungai Citumang yang masuk ke dalam perut bumi dan keluar lagi di arah hilir. Aliran sungai yang masuk ke dalam goa ini diberi nama Goa Taringgul yang kemudian diberikan nama baru sebagai Sanghyang Tikoro (Batara Tenggorokan).


      Menikmati Citumang, tidak sekedar mandi dan berenang seperti yang selama ini banyak dilakukan wisatawan asing, tapi dapat AndaAir keluar dari Sanghyang Tikorolakukan kegiatan lainnya seperti: menikmati suasana sepanjang sungai, petualangan ke dalam goa dan menikmati privacy di tengah alam yang asli, sejuk dan eksotis.

      Kawah Putih - Ciwidey



      Wilayah Kabupaten Bandung memiliki banyak tempat wisata yang menawarkan pemandangan yang indah beserta legenda-legenda yang menarik. Salah satunya adalah Kecamatan Ciwidey yang berada di selatan Kabupaten Bandung. Di kawasan ini terdapat satu objek wisata yang menarik yaitu Kawah Putih.

      Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C. Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.


      LEGENDA KAWAH PUTIH
      Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.

      Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.

      Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.

      Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.

      Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih.


      Akses menuju KAWAH PUTIH
      Sejak tahun 1987 PT. Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten mengembangkan kawasan Kawah Putih ini menjadi sebuah objek wisata. Untuk tiket masuk areal objek wisata Kawah Putih, setiap orang dikenakan biaya Rp 10.000,00, sudah termasuk premi asuransi. Objek wisata Kawah Putih dibuka mulai pukul 07.00 dan tutup pada pukul 17.00, setiap hari Senin sampai dengan Minggu. Fasilitas bagi pengunjung di sekitar Kawah Putih sudah cukup memadai dengan adanya areal parkir, transportasi transit menuju kawah, pusat informasi, mushala, dan warung-warung makanan.

      Untuk menuju ke sana, pengunjung dari Jakarta dapat melewati tol Cipularang terus menuju pintu keluar tol Kopo menuju Soreang ke arah selatan ke kota Ciwidey. Sekitar 20 – 30 menit dari kota Ciwidey terlihat tanda masuk menuju gerbang masuk objek wisata Kawah Putih yang ada di sebelah kiri jalan. Untuk menuju Kawah Putih dari gerbang masuk kawasan objek wisata Kawah Putih disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena jalan yang agak menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5,6 km atau sekitar 10 – 15 menit dengan kendaraan. Kendaraan pribadi dapat langung menuju tempat parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan rombongan besar yang menggunakan bis, atau transportasi umum dapat menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang.


      Transportasi umum menuju Ciwidey dari Bandung dapat ditemui di Terminal Kebun Kalapa maupun Leuwi Panjang. Setelah sampai di Kota Ciwidey maka perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan tujuan Situ Patengan. Angkutan pedesaan yang menuju Situ Patengan ini melintasi objek-objek wisata yang ada di kawasan Ciwidey yaitu Perkebunan Strawberry, Kawah Putih, Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi dan menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak cukup hanya satu hari.

      Telaga Sarangan



      Telaga Sarangan terletak di perbatasan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah tepatnya di bagian barat Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu (3.265 m) yang memiliki alam pegunungan yang indah. Kita dapat  menjadikan Telaga Sarangan sebagai salah satu alternatif liburan jika kita pulang kampong pada saat lebaran atau pada saat-saat liburan Sekolah. Ada banyak wisata alam menarik yang dapat dinikmati di sini. Telaga ini dan lingkungan sekitarnya menawarkan pemandangan alam yang indah dan memukau untuk kita nikmati.


      Pemandangan Telaga Sarangan akan memanjakan mata, karena kita dapat melihat telaga yang luas dan pegunungan hijau di sekitar Gunung Lawu yang menjulang tinggi. Ditambah lagi dengan air telaga yang tenang dan menjadi cermin dari pegunungan dan gunung di sekelilingnya. Memandangi deretan pegunungan dan gunung di sini juga membuat perasaan lebih tenang dan damai ditambah dengan udara sejuk pegunungan dengan suhu sekitar 18-23 derajat Celcius. Udara sejuk pegunungan bisa kita nikmati karena Telaga Sarangan terletak pada ketinggian sekitar 1000 meter dari permukaan laut.

      Di pinggir telaga tersedia sepeda air dan perahu boat. Ini dapat menjadi sarana bagi kita yang ingin mengelilingi telaga melalui air. Atau kita dapat berkeliling menggunakan kuda atau delman yang ditawarkan penduduk sekitar. Pasti hal ini dapat menyenangkan. Atau bagi yang ingin berolahraga, kita dapat mengelilingi telaga ini dengan berjalan kaki atau berlari. Kita juga akan menjumpai hutan pinus di lereng pegunungan di sekeliling Telaga Sarangan. Suasana yang sejuk dan indah pasti akan membuat olahraga menjadi menyenangkan.


      Setelah puas berkeliling, kita dapat memesan sate kelinci dan lontong yang banyak ditawarkan di sekeliling telaga ini. Sate yang jarang ditemui di daerah lain ini layak untuk di coba, karena dengan daging yang lembut dan empuk dapat membuat kita ketagihan. Harga yang ditawarkan Rp 7.000 / porsi, harga yang cukup terjangkau untuk kantong kita. Makanan lain yang dapat dinikmati di sini adalah nasi pecel. Daerah Sarangan bertetangga dengan Kota Madiun yang terkenal dengan bumbu dan sambal pecel. Pecel ini menjadi istimewa karena bumbu kacangnya yang nikmat ditambah aneka gorengan sebagai pelengkapnya.



      Di sekeliling telaga ini, ada banyak sekali hotel kelas melati yang dapat menjadi tempat  menginap. Hotel yang saling bersaing ini menawarkan harga yang tidak terlalu mahal. Kita dapat menginap di ruangan dengan 2 kamar tidur, kamar mandi dan ruang tamu dengan harga sekitar Rp 500.000,- untuk semalam. Atau ada juga yang hanya 1 kamar dengan harga yang lebih murah. Tempat penginapan ini juga menyediakan air panas untuk mandi dan untuk minum. Umumnya, hotel melati ini berlantai 2 sehingga kita dapat leluasa menikmati Telaga Sarangan dengan sudut pandang lebih luas.

      Setelah puas berwisata di Telaga Sarangan, sebelum kembali kita dapat berbelanja oleh-oleh dan cinderamata dari Telaga Sarangan. Kita dapat membeli tas, kaos atau kerajinan tangan lain yang merupakan hasil karya dari masyarakat sekitar.

      Telaga Sarangan yang indah sangat cocok untuk liburan bersama keluarga. Selamat menikmati liburan di Telaga Sarangan, wisata alam yang indah dan mempesona.


      Wednesday, November 10, 2010

      Pantai Santolo


      Salah satu pantai yang populer terdapat di Kab. Garut adalah Pantai Santolo. Terletak di kec. Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut, jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km.
      Panati ini cukup dikenal di kota Bandung dan merupakan daerah tujuan wisata . Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga (pelabuhan) kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.


      Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang. Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau.


      Pantai Sayang Heulang merupakan pantai yang berdekatan dengan Pantai Santolo. Di pantai ini kita akan menemukan suasana pantai yang sepi dan asri, sangat tepat bagi anda yang ingin mencari privasi serta bertafakur dengan dukungan pemandangan pantai yang indah.

      Para wisatawan yang datang ke pantai ini disuguhkan berbagai aktivitas permainan pantai yang menarik. Dimulai dari jalan-jalan menelusuri pantai, bermain voley pantai, sepak bola serta melihat ikan-ikan kecil yang indah disekitar pantai ketika air laut sedang surut.


      Areal disekitar pantai juga bisa digunakan para wisatawan untuk kegiatan berkemah bersama keluarga atau teman-teman dekat. Dengan atraksi api unggun dan iringan petikan gitar yang indah di senja sampai malam hari, menjadikan kunjungan ke pantai ini merupakan pengalaman yang berkesan dan tidak akan pernah terlupakan.

      Perjalanan ke Pantai Santolo, Garut menempuh jalan yang panjang, kurang lebih 150 km dari Kota Bandung. Pantai Santolo berada di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Pantai Santolo merupakan pantai yang masih relatif tidak terlalu ramai dibandingkan dengan pantai-pantai wisata lainnya, misalnya Pantai Pangandaran di Ciamis, di sebelah timurnya atau Pelabuhan Ratu di Sukabumi, di sebelah baratnya. Selain Pantai Santolo, terdapat pula Pantai Sayang Heulang yang juga merupakan pantai yang indah di Garut. Perjalanan dari Bandung ke Garut dapat ditempuh dengan mudah, hanya sekitar dua jam tanpa terlalu tergesa-gesa. Sedangkan dari Garut ke Pameungpeuk ditempuh dalam waktu kurang lebih tiga jam. Jalan dari Garut ke Pameungpeuk menempuh Gunung Gelap yang kini tidak lagi gelap karena telah menjadi perkebunan teh. Di pinggir jalan Gunung Gelap pun berdiri warung-warung yang telah dialiri listrik PLN. Penduduk semestinya mendapatkan manfaat dari dibangunnya jalan serta listrik di wilayah ini.
       
      Di Pantai Santolo pun terdapat sebuah tempat peluncuran roket yang merupakan bagian dari institusi LAPAN milik negeri ini.


      Info Tambahan :
      harga sewa penginapan kira kira 75000 – 90000 (tergantung view)
      ada juga sewa rumah. rangenya 300.000 – 500.000
      Rute Menempuh Pantai Santolo :
      Untuk Rute sengaja saya ambil contoh titik awal pemberangkatan dari kota Bandung saja ya, agar semua orang bisa mengira-ngira nih.
      Jarak Dari Kota Bandung smpai dengan pantai ini kira-kira 180 – 200 Km. dan bisa di tempuh dengan berbagi alternatif Kendaraan ataupun Rute.
      1. Rute Normal lewat Garut Kota – Ciakjang – Cikelet dan Pameungpeuk, bisa ditempuh dnegan menggunakan Kendaran umum dari terminal Cicaheul ( pakai Bis ) atau terminal Lewuipanjang pakai Kendaraan ELF ( minibus ), dengan Membayar Rp 35.000 dan 4 – 5 jam perjalanan anda sudah samapai di Pameungpeuk ( pantai Santolo ), sedangkan untuk menggunakan kendaraan Pribadi ( Mobil ) akan menghabisn BBM ( Bensin ) sekitar Rp 75.000 – Rp 100.000 saja, sedangkan pakai Motor ( Saya pakai Thunder BBm Pertamax hanya habis Rp 25.000 – 30.000 saja ).
      2. Mengguankan Rute  Ciwidey – Cisewu – Bungbulang – Pameungpeuk jarak tempuh lumayan jauh dan belum ada kendaraan umum, tapi pemadangan disekitar lebih AJIP, diperkirakan jarak tempuh kalau lewat rute ini sekitar 200 – 250 Km dan 7 Jam perjalanan.



      sumber: http://abdidani.wordpress.com
      photo: http://disparbud.jabarprov.go.id, http://pictures.maleber.net

      Air Terjun Guruh Gemurai




      Kalau berbicara mengenai air terjun pasti di dalam benak kita akan menggambarkan tempat yang sejuk,dingin dan mengasyikkan. Nah,oleh karena itu tidak salah kalau saya akan menyuguhkan obyek wisata alam air terjun Guruh Gemurai.
          
      Guruh Gemurai adalah sebuah nama yang diambil dari bahasa daerah setempat. Guruh berarti gemuruh dari suara air tejun. Sedangkan Gemurai adalah suara percikan air yang berserakan. Maka Guruh Gemurai diartikan adalah air terjun yang bergemuruh dan mempunyai percikan.
       
      Air Terjun Guruh Gemurai terletak di Kecamatan Kuantan Mudik (Lubuk Jambi), tepatnya di Desa Kasang. Anda bisa mencapainya dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Jaraknya dari Taluk Kuantan ibu Kota Kab.Kuansing sekitar 25 kilometer ke arah Kiliran Jao (perbatasan Sumbar-Riau). Anda akan melewati Pasar Tradisional Lubuk Jambi, lalu menemukan dua jalan yang bercabang dua, pilihlah jalan sebelah kiri nan menanjak, daerah ini namanya Desa Koto (Kote Ate), melewati jalan sedikit berkelok, lima menit perjalanan anda akan sampai ke Desa Kasang, dan teruskanlah perjalanan anda sepuluh menit lagi, maka takkan lama anda akan bertemu dengan gerbang di sebelah kanan jalan raya yang bertuliskan Selamat Datang di Objek Wisata Air Terjun Guruh Gemurai. Sampai saat ini tarif masuk ke obyek wisata ini sesuai dengan Peraturan Bupati telah diatur oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, yakni Rp. 1000 untuk untuk kendaraan roda dua, Rp. 1.500 untuk kendaraan roda empat, Rp. 3000 untuk orang dewasa dan Rp. 1000 untuk anak-anak.
         Air Terjun ini banyak di kunjungi wisatawan pada saat liburan,biasanya hari sabtu dan minggu rame di kunjungi oleh pengunjung yang ingin menikmati kesejukan air Terjun Guruh Gemurai.
       

      Pura Tanah Lot Bali


      Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.


      Legenda
      Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.


      Hari Raya
      Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan yaitu tepatnya pada KuninganHari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.


      Lokasi
      Obyek wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.


      Fasilitas
      Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.
       



      sumber: http://yogie5296.blogspot.com

      Tanjung Tinggi (Bangka Belitung)


      Tanjung tinggi adalah pantai yang diapit oleh dua semenanjung. Pantai ini berpasir putih, dan unik karena terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung dan juga di laut di depan pantai. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah. Anda bisa naik, berjalan dan melompat diantara granit untuk menikmati pemandangan eksklusif dari setiap sudut anda berdiri. Bentuk dari batu-batu besar itu juga unik, sebagian membentuk gua, yang dapat digunakan berteduh selama hujan. Batu-batu itu bertumpuk satu sama lain membentuk obyek yang menarik sebagaimana secara jelas anda bisa lihat dari foto-fotonya.

      Batu-batu tersebut terletak diatas pasir putih. Sebagaimana anda lihat dari foto, anda bisa berjalan diatas pasir putih diantara batu dan air laut yang jernih. Pasir putih ada dimana-mana sepanjang pantai. Anak-anak akan sangat suka bermain disana. Karena ombak tidak besar, air lautnya jernih dengan permukaan bawah laut yang berpasir, anak-anak akan sangat suka bermain di pantai. Anda tidak perlu khawatir dengan serangan ikan hiu, karena tidak pernah terjadi di Belitung. Satu-satunya yang kadang-kadang harus diwaspadai adalah ubur-ubur, khususnya yang besar.

      Tanjung tinggi juga dinamakan Pelabuhan Bilik. Dahulu tempat ini adalah pelabuhan nelayan bagi desa terdekat Keciput atau Tanjung Tinggi. Ada paling tidak dua puluh rumah makan seafood sederhana di sepanjang pantai. Ini adalah tempat untuk anda beristirahat sejenak, minum kopi atau memesan makan siang. Menu utama adalah makanan laut. Hanya saja, jangan berharap anda mendapatkan pelayanan sekelas restoran di mall. Mereka hanya orang-orang biasa dari desa yang membuka restoran sederhana. Jangan khawatir, masyarakat di sana selalu ramah pada semua tamu, sama seperti umumnya orang Indonesia.

      Saran saya, setelah anda check-in di hotel, pergilah ke Tanjung Tinggi. Dengan cara ini, anda bisa menikmati keindahan pantai dalam cuaca yang cerah, untuk menghindari kemungkinan hujan di waktu sore. Jika anda tiba di sana, mampir saja di salah satu restoran seafood di sana. Menu di tiap restoran sama, saran saya pilih tempat yang banyak pengunjungnya karena biasanya masakannya lebih enak, jika anda ingin bersantap siang di sana. Kalau tidak minum kelapa muda juga sangat mengasyikkan. Restoran biasanya menyediakan fasilitas sederhana untuk mandi dan membersihkan badan dari air asin setelah berenang di pantai.

      Percayalah, begitu anda tiba di sana, anda tidak akan sabar untuk berlari ke pantai dan merasakan halusnya pasir putih dengan ombak yang menyapu pantai dengan lembut. Anda akan berjalan-jalan sepanjang pantai, dan karena penasaran, anda akan menuju batu-batu granit dan memulai petualang dengan melompat diantara bebatuan granit, atau berjalan diantara batu-batu yang besar. Semakin anda mengitari sudut-sudut pantai, semakin bisa melihat keindahan panorama pantai ini. Total panjang pantai kira-kira 1.2km, tapi anda bisa berjalan lebih jauh lagi karena sepanjang pantai pasir tetap putih.
       
       

      Saturday, November 6, 2010

      Pulau Nusa Lembongan, Bali


      Pulau Bali memang dikenal sebagai salah satu pulau wisata terbaik di dunia. Berbagai penghargaan diperoleh Pulau Bali sebagai pulau terbaik dan tempat paling favorit untuk melancong di seluruh dunia. Pulau ini menjadi "The Best Exotic Destination". Karena itu berbagai tempat yang indah di Bali dikembangkan menjadi tempat wisata. Salah satu area wisata baru yang kini mulai banyak dikenal adalah pesona keindahan Pulau Nusa Lembongan.

      Letak
      Pulau Lembongan atau dalam bahasa Bali disebut Nusa Lembongan adalah sebuah pulau kecil yang berdekatan dengan Nusa Ceningan dan 2 km di sebelah barat laut Nusa Penida terletak di Selat Badung sebelah tenggara Pulau Bali. Nusa Lembongan terbagi menjadi dua desa yakni Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu.


      Menuju Nusa Lambongan
      Untuk sampai ke sini, wisatawan dapat menggunakan perahu motor dari Pantai Sanur sekitar 2 jam berlayar menuju Jungutbatu di Nusa Lembongan. Alternatif lain yaitu dari Pelabuhan Benoa sekitar 1,5 jam perjalanan. Dari Pelabuhan Benoa menuju kawasan wisata Nusa Lembongan yang kini menjadi andalan Bali itu, ada dua kapal pesiar yang siap mengantar yaitu Bounty Cruises dan Bali Hai Cruises yang berangkat dari Ponton.


      Daerah Wisata
      Selanjutnya untuk menjelajah Pulau Nusa Lembongan melalui perjalanan darat sudah bisa digunakan fasilitas mobil. Fasilitas transportasi darat di pulau tersebut sudah bisa dikatakan cukup baik karena jalannya sudah diaspal. Selama perjalanan menyusuri Pulau Nusa Lembongan, Anda dapat melihat rumah-rumah penduduk setempat dan tempat balai pertemuan di pulau ini. Tidak jarang pula ada wisatawan mancanegara yang mengendarai sepeda motor untuk menjelajahi pulau ini. Anda dapat menyewa sepeda motor maupun sepeda di Jungkutbatu untuk perjalanan mengelilingi dan menyelusuri Pulau Nusa Lembongan.




      dream beach

      Desa Lembongan banyak mempunyai tempat-tempat menarik untuk dikunjungi wisatawan seperti pantai berpasir putih yang sangat menarik, goa alam dan buatan yang unik, tebing laut yang menantang, rawa-rawa yang penuh misteri yang menarik minat pengunjung untuk datang dan banyak lagi yang menarik di Desa Lembongan. Pantai Tanjung Sanghyang, Dream Beach, Selagimpak, Selambung, Sunset Beach, Pemalikan, Lebaoh (pantai pusat rumput laut) adalah pantai yang sangat menarik untuk dikunjungi dan tidak hanya itu... masih banyak yang lainnya. Tempat-tempat lain yang ramai dikunjungi wisatawan antara lain; Rumah Bawah Tanah (Underground House) Gala-gala, Goa Sarang Walet Batu Melawang, Art Shop Center Buanyaran, Rawa-rawa Pegadungan, Tempat Romantis Kolong Pandan Sunset Park.
      Bila anda berwisata ke Bali jangan pernah lupa untuk menyediakan waktu mengunjungi dan singgah di Pulau Nusa Lembongan.

      Rumah Bawah Tanah(Gala-Gala)