Showing posts with label Jawa. Show all posts
Showing posts with label Jawa. Show all posts

Wednesday, October 10, 2012

Tidung Island


Mungkin tidak banyak yang tahu keberadaan pulau Tidung Besar yang berada di bagian Selatan Kepulauan Seribu. Dibanding pulau lainnya seperti Ayer, Sepa, Umang, Bidadari, Kaliage Kecil atau Kotok yang masuk kategori pulau pariwisata, pulau Tidung jelas kalah populer.

Di pulau ini tidak ada resort atau hotel berbintang yang berdiri mentereng. Tapi keindahan pemandangan dan laut Tidung Besar tidak kalah cantik. Karang laut yang tersembunyi di bawah laut yang biru mampu membuat Anda lupa dengan kepenatan kota besar.

Suasana pedesaan yang tenang dan penduduk yang ramah menyapa membuat Anda merasa seperti pulang ke kampung sendiri. It’s like your own secret gateway.

Perjalanan menuju pulau Tidung dimulai dari dermaga Muara Karang. Setiap hari, pukul 7 pagi, kapal berlayar menuju pulau Tidung. Membawa penduduk yang membeli keperluan sehari-hari dan turis lokal yang tertarik mengunjungi pulau ini.


Selama 3,5 jam, Anda dibawa mengarungi lautan dengan menggunakan kapal berkapasitas 30-50 orang. Ukurannya tidak terlalu besar. Hentakan ombak terasa menghantam tubuh kapal.

Begitu sampai di dermaga pulau Tidung Besar, Anda bisa mencium udara yang segar. Tidak sumpek dan bau. Di depan dermaga ada beberapa tukang becak yang ramah menawarkan diri mengantar ke losmen. Urban Style sudah ditunggu Pak Haji Abdul Hamid. Di tangannya terselip kertas yang berisi nama calon pengisi losmen Lima Saudara yang dikelolanya.

“Jalannya tidak jauh. Paling 200 meter dari sini. Ada di samping kiri. Barang bawaannya ditaruh di becak saja,” ungkapnya.

Sesampainya di penginapan, Pak Hamid langsung menunjukkan di mana Anda bisa memesan makanan dan perahu untuk snorkeling atau diving. Ada 4 keluarga yang menyediakan katering untuk makan Anda. Ada Pak Maskur, Pak Wardi, Pak Asep dan Pak Oong. Masing-masing memiliki kelebihan.

Kami mencicipi makan siang dari katering Pak Maskur. Kami sangat penasaran saat ditawari Ayam Percikan. “Ayam digoreng dan diberi bumbu,” ungkap staf Pak Maskur mencoba mendeskripsikan menu.
Penjelasan dari staf Pak Maskur tidak membuat kami mengerti maksudnya. Setelah masakan yang dipesan datang, kami hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Ternyata Ayam Percikan yang dimaksud tak lain Ayam yang digoreng dengan menggunakan bumbu fried chicken.

Katering Pak Wardi menyediakan makanan khas pulau Tidung. Sate Odol, salah satu menu yang wajib Anda coba. Duri dan daging ikan dikeluarkan dan dipisahkan dari kulitnya. Daging ikan kemudian dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, cabai merah, garam, dan parutan kelapa muda. Dicampur dan dimasukkan kembali ke tubuh ikan lalu dibakar. Dicocol dengan sambal, muantappppp. 

Menu Ikan Garam Asam juga terasa unik. Kuahnya sedikit aneh buat lidah orang kota tapi kesegaran ikannya tidak tertandingi. Rahasia masakan ini ada pada ikan yang segar. Pagi dapat, langsung dimasak. Tidak boleh diinapkan. Ikan yang digunakan bisa apa saja. Tapi orang pulau biasanya pakai ikan tongkol. Saya punya banyak tamu yang alergi makan tongkol di Jakarta.

Tapi di sini mereka bisa makan tongkol tanpa alergi. Ikannya berbeda. Lebih segar,” papar Pak Wardi.
Jika memesan makanan dari katering, Anda tidak perlu pusing mencari mana yang paling murah. Harga yang ditetapkan sama. Lima belas ribu per orang untuk sekali makan.

Kecuali jika Anda memesan tambahan makanan. Ingin merasakan barbeque di belakang penginapan sambil menikmati angin pantai? Tinggal minta mereka menyiapkan ikan yang Anda inginkan. Jangan lupa sebutkan secara rinci apa yang Anda inginkan dan kapan Anda mau barang dikirim ke penginapan.

Snorkeling dan Mengelilingi Pulau Tetangga
Jika Anda ingin mengelilingi pulau Tidung dan snorkeling di kawasan pulau, harga sewa kapal hanya 300 ribu rupiah. Peralatan snorkeling untuk satu orang dipatok dengan harga 35 ribu rupiah. Tapi jika Anda berniat menjelajahi pulau di sekitar Tidung Besar, harga sewa kapal biasanya bertambah.
 

“Jarak ke pulau lainnya cukup jauh. Jadi BBM-nya butuh ekstra. Harga yang kami tawarkan masih wajar kok,” ungkap Amsir yang mengelola penyewaan kapal dan perlengkapan snorkeling dan diving bersama karang taruna Pulau Tidung Besar.

Amsir menyediakan pemandu yang membuat Anda betah snorkeling, meskipun Anda tergolong pemula. Mulyadi, pemandu dan nahkoda yang menemani Urban Style membuat perjalanan terasa mengasyikkan. Pria yang juga berprofesi sebagai nelayan ini tidak ubahnya Deni Si Manusia Ikan. Lautan luas seperti tempat bermainnya.

“Saya lahir di pulau ini. Sejak umur 3 tahun sudah berenang di laut. Saya dan 7 orang teman pernah terombang-ambing selama 8 hari di laut Karimun Jawa. Untung kami semua selamat,” ceritanya.

Bersama Mulyadi, kami mengelilingi titik-titik snorkeling. Ada keceriaan tersendiri saat mata memandang dari dekat ikan berwarna-warni yang berenang di sela-sela karang. Di sini, Anda lebih sering melihat ikan Napoleon.

Puas bermain di pulau Tidung Besar, kami berkunjung ke pulau Payung. Di pulau ini hanya ada 40 kepala keluarga. Ada sekolah dasar yang berdiri di tengah pulau.

“Satu kelas isinya paling 6 orang. Untuk SMP, biasanya sekolahnya di Tidung Besar dan kos di sana,” papar Mulyadi yang juga memiliki kerabat di pulau ini.

Di pulau ini, kami mendapati kelompok wanita yang mengolah sukun menjadi keripik dan dipasarkan ke Tidung Besar dan sampai ke Muara Angke. Iseng mencicipi keripik sukun, berakhir dengan memborong satu kardus keripik yang renyah dan enak.

Di sini kami juga mencicipi kerang mata tujuh dan udang zebra. Tidak hanya warna yang membuat udang zebra ini berbeda dengan udang galah. Udang ini punya capit yang bisa melumpuhkan musuh dan kaki yang berbentuk sirip. Rasa daging udang manis dan gurih.

Pernah lihat ikan Batu? Di sini kami ditunjukkan ikan yang berwarna dan bertekstur seperti batu. Jika tidak tahu mengolahnya, Anda bisa keracunan. Sehari tubuh Anda tak mampu bergerak. Menurut cerita orang pulau, jangan sampai Anda keracunan ikan batu dan bertemu dengan wanita yang sedang hamil. Bisa-bisa sakit Anda makin bertambah parah. Ikan Batu banyak diminati pembeli dari Jakarta.

Di sini juga ada ikan balon, sejenis fugu yang juga beracun jika tidak bisa mengolahnya.

Selain pulau Payung, Anda yang gemar berwisata air juga wajib singgah di pulau Karang Beras yang berjarak kurang lebih 30-45 menit dari Tidung Besar. Pemandangan dan spot untuk snorkeling atau diving di pulau tersebut tidak mengecewakan.

Bersepeda ke Tidung Kecil
Menikmati keindahan pulau Tidung Besar paling enak dilakukan dengan menyewa sepeda. Jalanan yang luasnya tidak lebih dari 3 meter memang paling nyaman buat pengendara sepeda. Jalanan sebagian besar beralaskan paving block, jadi Anda tidak perlu menguasai teknik bersepeda off road. Rasakan kesejukkan angin sore saat kaki mulai mengayuh sepeda.


Selain rumah penduduk, Anda bisa melihat pantai dan pohon kelapa di sisi kiri dan kanan jalan. Segar rasanya. Harga sewa sepeda per hari hanya 15 ribu rupiah. Tapi, pastikan Anda memeriksa remnya terlebih dulu.

Kurang lebih tiga kilometer, kami sampai di jembatan kayu yang menyambungkan pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil. Pulau Tidung Kecil tidak berpenghuni.


Pemandangan dari atas jembatan sangat indah. Menunggu sunset dari tempat ini sambil menonton warga setempat memancing pasti menjadi pengalaman unik.
(DwiHapsari.A.M.-UrbanStyle /gur)

           http://www.flickr.com

Safari Water World, Taman Safari Indonesia II Prigen



Setelah capek menembus Taman Nasional Gunung Arjuno yang dipenuhi dengan kawanan Zebra, Harimau Benggala, jerapah, giant antellope, aneka macam beruang langka, singa, gajah dan ratusan satwa langka dari 5 benua lainnya dalam paket wisata penuh tantangan, Safari Adventure. Pasti Anda dan keluarga nggak bakalan mau ngelewatin serunya bermain air di waterpark paling menantang di Indonesia. Safari Water World.

Selain sumber airnya yang berasal dari mata air di kaki Gunung Arjuna. Dengan ukurannya yang raksasa dan 4 kolam renangnya yang seru di dalam waterpark ini. Anda bisa mengajak putra-putri Anda berpetualang di Pirate Kid’s Pool. Dengan  kapal bajak laut raksasa ala Pirate Of Caribbean-nya Jack Sparrow didalamnya. Anda bisa mengajak mereka meluncur dari atas kapal bajak laut melalui beberapa waterslide yang  terletak di lambung kapal menembus semburan air yang membentengi kapal bajak laut ini.


Disana anak-anak bisa bermain dengan kakak-kakak mereka ataupun teman-teman baru yang mereka temui disana. Dengan ketinggian air hanya 30 cm saja. Waterpark dengan luas 3,5 hectare ini akan menjadi sarana water outbound yang sangat menyenangkan bagi putra-putri Anda.


Dan yang pasti seru adalah, adanya water cannon yang bisa digunakan oleh si kecil untuk menembak musuh-musuhnya di sekeliling kapal bajak laut raksasa ini. Pasti Mama sama Papanya bakalan kerepotan melawan mereka.

Kalau sudah capek maen perang-perangannya di kapal bajak laut Pirate Kids Pool, saatnya berpetualang di atas pelampung berdua sama buah hati Anda mengapung di kolam arus Lazy River menembus  7 World’s Heritage Cave yang misterius.


Tapi yang lebih seru tentu saja kejutan-kejutan yang tidak akan pernah Anda sangka-sangka di dalam gua yang sudah menunggu Anda dan buah hati Anda. Yaitu kehadiran para mahluk-mahluk monster penunggu gua misterius tersebut. Belasan buaya dan ikan raksasa dari Amazon sudah menunggu Anda disana.. Tentu saja ada sekat kaca super tebal yang sangat aman memisahkan Anda dengan mereka. Tetapi tetap saja kejutan atas kemunculan mereka yang tiba-tiba akan membuat jantung Anda berdegup lebih kencang lagi.



Harga Ticket
Untuk menikmati serunya waterpark kelas satu di Jawa Timur ini. Anda bisa menggunakan 2 cara. Anda bisa membelinya secara terpisah, ticket masuk sendiri setelah itu membayar untuk ticket Safari Water World seharga Rp 40.000,- perorangnya.

Cara kedua yang lebih hemat. Anda bisa membelinya secara bundling bersama TICKET TERUSAN Safari Water World di loket depan pada saat Anda memasuki lokasi Taman Safari Indonesia II seharga Rp 85.000 untuk reguler.


info lebih lanjut web resmi: http://tamansafari2.net

KEBUN TEH WONOSARI




Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikenal memiliki obyek wisata alam yang menakjubkan. Mulai dari agrowisata kebun teh, pegunungan, pantai, air terjun hingga aneka taman wisata. Salah satu obyek wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan adalah Agrowisata Kebun Teh Wonosari. Agrowisata Kebun Teh Wonosari terletak di lereng Gunung Arjuna, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Obyek wisata ini cocok untuk anda yang menginginkan suasana tenang dan nyaman, karena kondisi iklimnya yang sejuk dan keindahan panoramanya yang alami. Obyek wisata ini memfasilitasi pengunjung untuk menikmati pesona alam perkebunan teh, menghirup udara segar sambil berjalan kaki atau berlari-lari, menyaksikan aktivitas para pemetik teh, dan menimba pengetahuan bagaimana pucuk-pucuk teh diolah hingga siap dikonsumsi. Memasuki kawasan ini kesegaran udara sangat terasa sekali. Tak heran, dengan indahnya panorama alam ini, banyak wisatawan asing seringkali datang ke kawasan ini dan tinggal cukup lama.


Akses
Lokasi Agrowisata Kebun Teh Wonosari terletak di sebelah barat jalan utama Surabaya-Malang. Untuk menuju ke lokasi dapat melalui Surabaya, ibukota Jatim, atau melalui Kota Malang. Dari Surabaya berjarak sekitar 80 km ke arah selatan, sedangkan dari Kota Malang sekitar 30 km ke arah utara. Perjalan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Jika menggunakan kendaraan umum, sebaiknya turun di terminal kota Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Dari kecamatan ini pengunjung dapat menumpang angkutan umum (mikrolet) untuk menuju kawasan perkebunan dengan jarak kurang lebih 6 km. Di terminal, selain ada angkutan khusus ke kawasan tersebut, biasanya ada carteran kendaraan yang bisa disewa kalau memang datang satu rombongan.


Fasilitas
Untuk menginap, tersedia beberapa rumah singgah (home stay/wisma) yang dapat disewa dengan tarif yang bervariasi, lahan perkemahan yang disediakan di lokasi perkebunan ini, selain penginapan tersedia juga dua aula pertemuan, terdapat juga Taman Bermain, Kereta Mini untuk berkeliling perkebunan, Kebun Binatang Mini, kolam renang, toko swalayan, warung telepon, fasilitas untuk acara outbond, olahraga berkuda, jalur sepeda sehat, lapangan sepak bola, voli, dan tennis.




sumber foto: http://planetpelajar.com,http://www.skyscrapercity.com,http://satujamsaja.blogspot.com , http://blog.um.ac.id

Taman Safari Indonesia 2, Prigen - Pasuruan


Taman Safari Indonesia II Prigen adalah Safari Park terbesar di Asia. Merupakan pusat penangkaran Banteng Jawa (Bos Javanicus) dan satwa-satwa exotic dilindungi lainnya.
   
Taman Safari Indonesia 2 terletak di Desa Jatirejo, Kecamatan Prigen. Suaka alam ini merupakan cabang dari Suaka alam Cisarua, Bogor dengan luas sekitar 400an ha dan dapat menampung berbagai jenis binatang liar, seperti singa, harimau, banteng, komodo, badak, bison, dan lainnya, yang hidup bebas di alam terbuka, dan juga hewan-hewan tersebut dikelompokkan menjadi 4 kawasan yaitu kawasan Amerika, Kawasan Eropa, kawasan Asia dan kawasan Afrika yang menampung satwa-satwa asal benua tersebut.

    
Anda dapat menyaksikan kehidupan hewan ini dari dalam mobil. Jika wisatawan tidak menggunakan mobil pribadi, pengelola Taman Safari telah menyediakan mobil angkutan khusus yang akan membawa para wisatawan untuk berkeliling taman melihat habitat para satwa. Selain dapat melihat satwa-satwa, Pengunjung juga bisa mengunjungi kawasan rekreasi untuk melihat atraksi hewan, mengunjungi tempat permainan anak-anak, mengunjungi baby zoo untuk berfoto dan bermain dengan satwa-satwa langka.
    
Lokasinya yang berada di kaki gunung dan dikelilingi oleh pepohonan tinggi sehingga membuat udara di kawasan taman safari terasa sejuk dan menyegarkan, dan cocok untuk menjadi tempat berlibur bersama keluarga.


Akses
Taman Safari Indonesia 2 ini berada di Desa Jatirejo, Kecamatan Prigen, Jawa Timur. Obyek wisata ini terletak di jalur utama antara Kota Surabaya dengan Kota Malang dan dapat ditempuh dengan waktu 1 jam dari Surabaya atau malang. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Bila Anda menggunakan kendaraan umum, sesampainya di Prigen turunlah tepat di Palang Sukorejo. Lalu gunakan ojek atau angkot menuju Taman Safari.


Fasilitas
Di kawasan ini telah disediakan bungalow ataupun karavan, restoran, angkutan yang telah disediakan untuk berkeliling melihat satwa, tempat-tempat yang menjual cinderamata, terdapat juga fasilitas permainan seperti taman rekreasi anak, bom-bom car, roller coaster, mini train, puri misteri dan lainnya.(kop/s)






info lebih lanjut web resmi : http://tamansafari2.net
sumber foto: http://tamansafari2.net

Tuesday, October 9, 2012

Telaga Malimping Bogor, Wisata murah dan Seru



Telaga Malimping adalah tempat wisata keluarga yang terletak di Kampung Malimping, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Bogor. Telaga Malimping merupakan tempat wisata alam yang menyajikan panorama yang asri, suasana perkampungan dengan pemandangan alam yang indah serta udara segar dan sejuk cocok untuk berwisata dengan keluarga dan sahabat anda. 





Telaga Malimping memiliki fasilitas dan wahana yang cukup lengkap seperti: ATV, Mandi Bola, istana balon, kebun binatang mini, Banana Boat, Flying Fox, Perahu, Kolam Renang, Canopy Street, Paintball, Rafting,  jet ski, mini trail, arung jeram, karaoke, tempat pemancingan, Digital Studio Recording, Penyewaan Studio Musik, Tenda, Gazebo, Ruang Pertemuan, Pondok Kuliner dan Penginapan, dll.

Dengan Pemandangan Alam yang indah serta udara yang sejuk dan berbagai fasilitas lengkap yang disediakan, anda dan keluarga dapat menikmati liburan yang seru dan menyenangkan di Telaga Malimping.





info lebih lanjut, web resmi: www.telagamalimping.com

Tuesday, February 14, 2012

Keindahan Curug Malela


Banyak kalangan menyebutkan bahwa Curug Malela mirip dengan Niagara di Ontario, Canada. Memang ukuran Malela ini jauh lebih kecil dengan debit air yang juga jauh lebih sedikit. Namun, dilihat dari strukturnya bahwa Curug Malela ini memang layak dijuluki Niagara Mini.

Curug Malela yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Terjun Malela, terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga – Gununghalu Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng, gunung berapi yang terletak di sebelah barat Ciwidey yang telah mati, mengalir melalui Sungai Cidadap – Gununghalu.


Curug Malela ini memiliki ketinggian sekitar 60-70 meter dan mempunyai lima buah jalur air terjun yang seakan-akan mengingatkan kita kepada yang maha pencipta agar tidak melupakan shalat 5 (lima) waktu. Jika debit air sedang deras maka akan terlihat kemegahannya yang mempesona, bahkan kalau dilihat dari kejauhan terkesan seperti benang-benang sutra halus. Disebelah kanan terlihat sebuah tebing yang cukup tinggi berwarna putih yang mengarah ke bawah. Ada kemungkinan bahwa dulunya dinding ini juga sebuah air terjun. Jika memang demikian, dapat dibayangkan betapa indah dan megahnya Curug Malela ini. Sebuah surga tersembunyi yang nyaris terisolir dari peradaban dan bagaikan harta karun yang belum digarap secara optimal.
 

Curug Malela memang belum populer untuk saat ini, bahkan masyarakat bandung dan sekitarnya pun masih banyak yang belum kenal dengan si Niagara Mini ini. Namun, itu bisa dimaklumi, kurang populernya Curug Malela sebagai daerah wisata disebabkan karena daerah ini masih sangat sulit dijangkau, cukup terisolir dari dunia luar. Belum lagi dengan kondisi medan yang begitu berat membuat Curug Malela sulit dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga. Namun, jika Anda hobi berpetualang akan mendapatkan kepuasan tersendiri dengan menelusuri sebuah lembah yang ditutupi hutan berbukit-bukit, seakan-akan menelusuri surga yang tersembunyi. Begitu indah namun cukup sulit untuk dijangkau.


Sebenarnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) sendiri pada tahun 2010 telah mencanangkan untuk menggarap potensi wisata di wilayah selatan KBB (selain  Lembang dkk., sebagai wilayah utara KBB) yang tentunya harus diawali dulu dengan memperbaiki dan/atau menyediakan akses jalan yang memadai karena bagian terpenting dari tempat wisata ialah mudah dikunjungi.

Menurut Ketua Pemuda Pariwisata Curug Malela, Unang Supardi: Keindahan Curug Malela ini tidak berdiri sendiri. Curug Malela merupakan air terjun paling atas dari rangkaian tujuh air terjun bertingkat sepanjang 1 kilometer. Urutannya adalah: Curug Malela, Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngeubul, Curug Sumpel, Curug Palisir, dan ditutup dengan Curug Pamengpeuk. Semua terletak di Desa Cicadas.
 
Setiap air terjun memiliki kekhasannya tersendiri. Curug Malela memiliki air terjun yang terpisah saat jatuh. Curug Katumiri pada pukul 8.00-9.00 bisa memperlihatkan pelangi di badan air terjun. Curug Ngeubul, air yang jatuh berkumpul (kebalikan dari Curug Malela) sehingga menimbulkan efek kabut dan suara yang menggelegar.
 
Curug Manglid memiliki goa di belakang air terjunnya. Curug Sumpel memiliki daerah di bawah air terjun yang lebar. Curug Palisir mirip Curug Malela dengan ketinggian yang lebih rendah. Terakhir, Curug Pameungpeuk, yaitu muara air terjun antara Sungai Cidadap dan Cisoka yang terletak tidak jauh dari air terjunnya.
Akses menuju Curug Malela dengan kendaraan umum sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Kebanyakan yang datang memulai perjalanan dari kota Bandung, meskipun bisa juga melalui jalur Sukabumi atau Cianjur. Di bawah ini sedikit panduan untuk menuju lokasi (rute) Curug Malela:
  1. Dari terminal Ciroyom, Bandung: Naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya yang ditempuh dalam waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
  2. Dari terminal Leuwi Panjang, Bandung: naik angkot jurusan Cimahi atau Cililin, dari Cililin lanjutkan dengan Angkot jurusan Gununghalu (turun di depan mini market alfamart – gununghalu) kemudian naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya. Atau langsung saja dari Cililin naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
  3. Dari Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat: naik angkot jurusan Cimahi, turun di Cimareme dan lanjutkan naik angkot jurusan Cililin atau langsung saja dari Cimareme naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
  4. Dari terminal Cileunyi, Kabupaten Bandung: Naik Bis Jurusan Cileunyi – Cililin kemudian dari Cililin lanjutkan dengan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
Dari terminal Bunijaya, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek ke Desa Cicadas atau jika Anda ingin mengirit pengeluaran atau yang suka berpetualang, silahkan berjalan kaki dengan jarak sekitar 12 km. Setelah itu lanjutkan perjalanan melintasi bukit-bukit, hutan dan sawah sekitar 3 hingga 4 km. Dan bagi yang belum tau lokasi, jangan khawatir sebab begitu tiba di Desa Cicadas, sudah ada warga setempat yang bersedia memandu Anda menuju ke lokasi air terjun.Dalam perjalanan, Anda bisa menikmati pemandangan perkebunan teh yang dikelola oleh PTPN VIII Montaya saat melewati Kecamatan Gununghalu – Rongga.



sumber: http://alampriangan.wordpress.com/2011/03/02/curug-malela-niagara-mini/
photo: http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita_foto/detailberitafoto/320

Gunung Bunder

Kota bogor tidak hanya terkenal dengan kawasan puncak nya, namun jika kita mau meluangkan waktu untuk lebih menjelajahi keindahan alam yang berada di kawasan bogor ini maka akan menemukan banyak sekali objek wisata yang masih alami.

Kawasan wana wisata gunung bunder adalah salah satunya, lokasi wisata ini sendiri terlatak di wilayah kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor Jawa Barat. Karena berada di ketinggain antara 750-1.050 meter dari permukaan laut (dpl) maka suhu di kawasan ini cukup sejuk dan jika kabut turun cenderung dingin, sebagian besar kawasan wana wisata ini adalah hutan pinus milik Perhutani,

Baru memasuki pintu gerbang nya saja kita sudah disuguhi dengan keindahan hutan pinus yang berjajar rapi dan hijau, seolah berada di hutan yang jauh di pelosok pedesaan, padahal lokasi ini tidak jauh dari Jakarta maupun kota Bogor sendiri. Keindahan yang kita lihat itu hanyalah sebagian kecil dari keindahan-keindahan yang akan kita temukan selanjutnya di kawasan ini, diantaranya adalah beberapa curug (airterjun) yang masih alami, dan hampir semua curug-curug di kawasan ini berada di dekat jalan raya, jadi tidak perlu mengeluarkan tenaga terlalu banyak untuk berjalan kaki guna menikmati keindahannya. Beberapa curug itu diantaranya adalah curug Cihurang, curug  cigamea, curug ngumpet, curug seribu, selain itu ada juga tersedia bumi perkemahan di lokasi ini.

Bagi anda yang menyukai petualangan maka lokasi kawah ratu dan curug seribu  bisa dijadikan agenda tempat yang wajib anda kunjungi, namun untuk mencapai kedua lokasi tersebut memang dibutuhkan tenaga ekstra, untuk mencapai kawah putih sendiri anda harus menempuh jarak sekitar 14 kilometer dengan berjalan kaki dari bumi perkemahan, sedangkan untuk mencapai curug seribu anda harus menempuh jarak 1 – 1.5 kilometer dengan berjalan kaki di jalan setapak yang licin dan curam, namun disinilah letak tantangan yang akan anda taklukkan, dan tak jarang dari para pengunjung langsung jatuh cinta dengan medan trek-nya yang memberikan tantangan tersendiri. Namun jika tidak mau direpotkan dengan jalan kaki yang jauh curug curug di bawah ini layak anda kunjungi jika sedang mengunjungi kawasan wisata ini.


Curug Cihurang
 
 
Curug ini tidaklah terlalu besar namun cukup asri, dari gerbang penjualan tiket kita hanya tinggal berjalan kaki sejauh  tidak lebih dari 200 meter di sampng sungai kecil yang masih alami, gemericik air dari aliran sungai kecil ini seolah sebuah  nyanyian alam yang sangat indah, dilokasi ini juga terdapat semacam kolam kecil untuk mandi dan berenang dan bila kita membawa putra-putri kesayangan jangan khawatir untuk membebaskan mereka mandi dan berenang di kolam tersebut namun tetap harus di dalam pengawasan kita.
 
Curug Ngumpet


Untuk mencapai curug ini dari jalan raya hanya dibutuhkan jalan kaki sejauh tidak sampai 300 meter, namun begitu kita melihat derasnya air terjun yang jatuh dijamin langsung jatuh hati, begitulah yang saya rasakan ketika saya mengunjungi air terjun ini untuk pertama kalinya, deretan bebatuan di aliran sungainya juga merupakan sebuah keindahan tersendiri untuk di nikmati, dan bagi anda yang gemar fotografi lokasi ini adalah tempat yang cocok untuk melampiaskan hasrat memotret anda. Air terjun ini terlindung oleh pepohonan diatasnya sehingga terlihat rindang dan sejuk, dinding-dinding tebing nya di tumbuhi lumut hijau seolah sebuah lukisan dari sang maestro. Bagi anda yang tahan dengan dinginnnya air terjun silahkan menikmati sensasi pijatan dari air terjun tersebut dengan berdiri di bawahnya, namun jika masih belum berani melakukan pijat air terjun silahkan hanya berenang-renang saja di bawah air terjun tersebut, namun tidak disarankan untuk membiarkan putra-putri anda berenang di kawasan ini tanpa di dampingi orang tua maupun pengasuhnya karena lokasinya lumayan dalam dibagian tengahnya jika debit air sedang banyak.

Dingin-nya air terjun dan indahnya pemandangan disekitarnya seolah menyatu dalam sebuah maha karya keindahan, dan akan membawa kita sejenak melupakan hiruk pikuk kesibukan sehari-hari. Jika anda menyukai sedikit tantangan di kawasan ini juga menawarkannya bagi anda, silahkan selusuri sungai di bawah air tejun ini, bebatuan besar berlumut menghiasi sepanjang sungai ini hingga jalan raya, dan karena warna lumutnya yang hijau kekuningan nya itulah batu-batu tersebut jadi kelihatan eksotik untuk di abadikan dalam kamera anda.

Curug Cigamea


Curug Selanjutnya yang wajib anda kunjungi di kawasan yang masih masuk dalam area kawasan wisata salak endah ini adalah curug cigamea, untuk mencapainya tidaklah susah, anda hanya tinggal menuruni anak tangga yang sudah tersedia, dan setelah sekitar sepuluh menit menuruni anak tangga kita akan di hadapkan pada sebuah air terjun yang lumayan tinggi dengan tebing-tebing nya yang berwarna coklat kemerahan jika sedang tersinari oleh matahari di ufuk barat.

Terdapat beberapa warung dan kamar mandi di lokasi air terjun ini, hanya dengan duduk di warung sambil menikmati secangkir kopi panas saja kita sudah bisa merasakan embun yang tersembur dari derasnya air terjun tersebut, dalam perjalanan menuruni anak tangga menuju air terjun tersebut tak jarang dijumpai gerombolan monyet yang lucu-lucu, dan mereka juga tidak takut dengan kedatangan kita. Sedang asik menimati kopi di sebuah warung ternyata ada sedikit kehebohan dari para pengunjung lain, ternyata setelah saya datangi ada seorang bocah hendak meloncat dari atas air terjun, dan seolah tak menghiraukan teriakan para pengunjung di bawah loncatlah anak tersebut dari atas kawasn air terjun tersebut, begitu dia muncul lagi dipermukaan dasar air terjun tepuk tangan meriah pun membahana hampir di setiap sudut lokasi air terjun tersebut. Benar-benar aksi yang gila namun pastinya akan memberikan sebuah sensasi tersendiri bagi yang melakukannya…berani mencoba?
 
Curug Seribu

Diantara sekian curug yang pernah saya datangi di kawasan Gunung under ini, curug seribu ini lah yang paling berkesan. Selain terjalnya medan juga karena ketinggian curug ini. Untuk mencapai air terjun ini dibutuhkan stamina yang seidkit ekstra, tanjakan dan turunan terjan dengan tebing disebelah kiri dan jurang di sebelah kanan kita. Belum lagi ketika hujan turun seperti pada saat saya bertandang kesini. Bebatuan pijakan dan jalanan kecil itu akan menjadi licin, jadi di perlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam melangkah agar tidak terperosok kedalam jurang. Ada beberapa air terjun kecil di sepanjang jalan menuju lokasi air terjun ini, lumayan lah untuk mengobati penat yang muncul.

Dengan tinggi sekitar 100 meter disertai dengan debit air besar yang berasal dari gunung salak mengikuti aliran air sungai Cikuwulung menjadikan curug ini sebagai curug tertinggi yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini. Hati-hati jika berada di kawasan curug ini, karena bebatuan yang licin dan debit air terjun yang bsar tak jarang curug ini memakan korban. Keteledoran kita sendiri lah penyebab itu semua, karena di beberapa tempat saya menjumpai beberapa peringatan tentang bahaya yang mengintai. 
 
Curug Goa Lumut


Curug selanjutnya yang menarik perhatian saya adalah Curug Goa Lumut. Akses menuju curug ini tidaklah susah, namun kita harus ekstra hati-hati karena jalan yang baru di buka masih rawan lonngsor. Menang keberadaan curug ini masih tergolong baru jika dibandingkan dengan beberapa curug yang telah saya tuliskan diatas. Air terjunnya memancar dari atas ceruk yang menyerupai goa kecil. Dan lumut tumbuh dengan lebatnya di seluruh dinding cerukan kecil itu. Mngkin karena alasan inilah nama curug ini terbentuk.

Curugnya sendiri nyaman sekali untuk berendam. Dinginnya air pegunungan yang tertampung dalam kubangan yang berada di bawah air terjun ini layaknya sebuah bathub mahal di tengah sebuah harta karun alam yang sungguh mempesona. Suasana sunyi juga seolah membuai kita untuk sejenak melupakan rutinitas yang terkadang menyebalkan.

Curug Luhur

Curug yang satu ini letaknya sedikit memisahkan diri dari beberapa curug lainnya. Dengan tinggi sekitar 50 meter curug ini membentuk pusaran di bawah air terjun nya yang lumayan berbahaya jika kita tidak hati-hati. Air yang mengair juga cukup deras, apalagi jika musim hujan turun. Disamping itu keindahan yang terpancar dari curug ini juga begitu mempesona. Dua buah air terjun sejajar membuai mata siapapun yang menikmatinya.

Karena letaknya yang tidak jauh dari jalan raya kota Bogor-Kawasan Gunung salak endah, maka curug ini cukup ramai di kunjungi wisatawan. Bagi yang kurang bernyali berenang di bawah air terjun jangan khawatir, sudah di buatkan beberapa kolam-kolam kecil untuk berendam yang airnya dialirkan dari air terjun yang mengalir. Berendam di kolam-kolam kecil itu sembari menikmati secangkir kopi dengan keindahan di depan mata yang menghampar, oh sungguh sebuah kenikmatan yang tiada tara.

Untuk mencapai lokasi ini tidaklah susah,  dari Jakarta masuk jalan tol Jagorawi dan keluar di terminal Baranang siang, lalu lanjutkan menuju kampus IPB di Dermaga, dari kampus IPB tersebut taruslah menguti jalan kemudian anda belok ke arah cikampak atau dari arah cibatok, pintu gerbang gunung bunder sendiri masih sekitar 10km dari jalan raya tersebut, jika menemukan kesulitan silahkan tanya ke penduduk setempat, karena menurut pengalaman saya hampir semua penduduk di kawasan tersebut tahu dimana lokasi gunung bunder dan mereka dengan senang hati akan membatu kita.

Selamat berlibur..
 
 

Tuesday, November 1, 2011

Masjid Pintu Seribu

Nama aslinya Masjid Nurul Yakin. Lokasinya di Kampung Bayur, Priuk Jaya, Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, Banten. Cukup mudah dijangkau dengan mobil. Hanya beberapa menit dari pusat Kota Tangerang. Disebut Masjid Pintu Seribu karena memiliki begitu banyak pintu. Bahkan, pengelola masjid pun tidak tahu persis berapa jumlah pintu yang ada. Karena mereka tidak pernah menghitung jumlah pintu yang ada di masjid itu.

Dari segi usia, masjid ini tergolong muda. Didirikan sekitar tahun 1978. Pendirinya seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan Al-Faqir. Semua pembiayaan ia tanggung sendiri. Sebagai penghormatan, warga sekitar memberinya gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al-Muqoddam. Kabarnya, Al-Faqir juga sedang membangun masjid serupa di Karawang, Madiun, dan beberapa kota lain di Indonesia.
 
Pembangunan masjid ini bahkan tidak memakai gambar rancang. Tidak ada disain dasar yang bisa menampilkan corak arsitektur tertentu. Ada pintu-pintu gerbang yang sangat ornamental mengikuti ciri arsitektur zaman Baroque, tetapi ada juga yang bahkan sangat mirip dengan arsitektur Maya dan Aztec.
Sekarang, bangunan mesjid ini sudah mencapai luas sekitar satu hektar. Diharapkan akan semakin banyak warga kampung mewakafkan tanahnya untuk memperluas bangunan mesjid di masa datang. Di beberapa pintu, tampak ornamen dengan angka 999. Menurut Pak Karim, salah seorang pengurus, angka itu merupakan simbolisasi asma Allah.

Di antara pintu-pintu masjid terdapat banyak lorong sempit dan gelap yang menyerupai labirin. Di ujung lorong ada beberapa ruang berukuran sekitar 4 kali 3 meter persegi. Ruang-ruang diberi nama, antara lain, Fathulqorib, Tanbihul-Algofilin, Safinatul-Jannah, Fatimah, dan lain-lain.

Salah satu ruang bawah tanah itu ada yang agak luas. Di sini terdapat sebuah tasbih superbesar dari kayu. Garis tengah masing-masing butir tasbihnya sekitar 10 sentimeter. Atau sekitar kepalan orang dewasa. Ruang ini biasa dipakai Al Faqir untuk berzikir.

Biasanya, pemandu sengaja mematikan lampu di ruangan itu, dan mengajak yang hadir untuk membayangkan saat-saat di alam kubur yang begitu sempit, pengap, dan gelap. Kemudian ia mengajak berdoa bersama dalam keheningan dan kegelapan. Semua lorong-lorong itu akhirnya menuju sebuah ruang terbuka yang mirip stadion sepak bola. Di tempat inilah dilakukan shalat berjamaah.

sumber:  http://www.gallerydunia.com